Sabtu, 17 Mei 2014

Beberapa Wasiat Rosululloh saw Bagi Kaum Mukminin Dalam Menghadapi Cobaan Yang Besar



Dari Ma'qil bin Yasar ra bahwa Rosululloh saw bersabda "Beribadahlah pada waktu terjadinya al-haraj (pembunuhan) seperti hijrah kepada saya." (HR Muslim, Turmudzi dan Ibnu Majah)
Dari Zubair bin 'Adiy bahwa ia melaporkan kepada Anas setelah perdebatan. Lalu, ia (Anas) berkata "Bersabarlah kalian ! Sesungguhnya, tidak akan datang kepada kalian suatu zaman kecuali yang lebih jelek daripadanya hingga kalian menjumpai Tuhan kalian. Ini saya dengar dari Nabi saw." (HR Bukhari dan Turmudzi)
Dari Tsauban ra bahwa Rosululloh saw bersabda "Sesungguhnya, yang paling aku takuti dari umatku adalah para pemimpin yang sesat. Jika meletakan pedang pada umatku, ia tidak akan mengangkatnya sampai hari kiamat." (HR Abu Daud dan Ibnu Majah)
Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra bahwa Rosululloh saw bersabda "Bagaimana denganmu jika kamu berada di tengah kekacauan, janji janji dan amanat mereka diabaikan, kemudian mereka berselisih seperti ini ?" Lalu, beliau menyilangkan antara jari jari. Abdullah bin Amr bertanya, "Lalu, dengan apa engkau menyuruhku ?" Beliau menjawab "Jagalah rumah, keluargamu, lidahmu, dan lakukanlah apa yang kamu tahu dan tinggalkan yang munkar, serta berhati hatilah dengan urusanmu sendiri, lalu tinggalkanlah perkara yang umum." (HR Abu Daud dan Nasa'i)
Dari Hudzaifah bin Al Yaman ra bertanya "wahai Rosululloh, apakah setelah kebaikan akan datang kejahatan ?" Beliau menjawab "Ya, banyak penyeru yang mengajak ke pintu jahanam. Maka, barangsiapa yang mengijabahinya (mengikutinya), mereka akan dilemparkan ke dalamnya." Aku berkata, "Sifatkanlah mereka itu kepada kita." Beliau berkata "Mereka dari golongan kita dan berbicara dengan bahasa kita." Aku berkata "Lalu, kausuruh apa ketika aku melihatnya ?" Beliau menjawab "Lazimilah (berpeganglah) pada jamaah muslimin dan imam mereka." Aku berkata "Jika tidak ada jamaah dan imam ?" Beliau menjawab "Jauhilah semua kelompok itu meskipun akar pohon akan melilitmu hingga maut menjemputmu, dan engkau tetap seperti itu." (HR Muslim)
Dari Hudzaifah bin Al Yaman ra bahwa Rosululloh saw bersabda "Akan ada para pemimpin sesudahku yang memberi petunjuk tidak dengan petunjukku, menyunahkan (menyarankan) tidak dengan sunahku, dan akan berdiri di tengah tengah mereka suatu kaum yang berhati setan." Hudzaifah berkata "Apa yang harus saya lakukan ketika melihat hal itu, ya Rosululloh ?" Beliau menjawab "Dengarkan dan taatilah perintahnya meskipun punggungmu didera dan hartamu diambil." (HR Muslim)
Dari Abu Dzar ra bahwa Rosululloh saw bersabda "Wahai Abu Dzar, bagaimana kamu jika berada dalam kekacauan ? Lalu, beliau menyilangkan jari jarinya. Abu Dzar berkata "Apa yang akan engkau perintahkan kepadaku, ya Rosululloh ? Beliau menjawab "Bersabarlah ! Bersabarlah ! Manusia akan berpura pura dengan akhlak dan perbuatan mereka." (HR Hakim dan Baihaqi)
Dari Khalid bin 'Arfathah bahwa Nabi saw berkata kepadanya, "Hai Khalid, sungguh akan terjadi setelahku beberapa peristiwa, cobaan, kelompok, dan perselisihan. Jika hal itu telah tiba dan kau bisa menjadi hamba Alloh yang terbunuh, bukan pembunuh maka lakukanlah." (HR Ahmad, Thabrani, Hakim dan Abu Nu'aim)

Pasar Dalam Surga

Al Hafizh Abu Bakar bin Ashim meriwayatkan dari Sa'id bin Al Musayyab, dia bertemu Abu Hurairah. Abu Hurairah berkata "Mohonlah kepada Allah agar aku dan kamu bisa bertemu di pasar surga."
"Di surga ada pasar ?" tanya Ibnu Al Musayyah.
"Ya" jawab Abu Hurairah. "Rasulullah saw pernah memberitahukan kepadaku, 'Ssungguhnya apabila para penghuni surga memasuki surga karena keutamaan amal mereka, maka mereka benar benar di izinkan , selama waktu yang seukuran dengan panjangnya hari Jum'at semasa di dunia, untuk berkunjung kepada Allah di suatu taman di antara taman taman surga. Maka dipasangkanlah untuk mereka panggung dari cahaya. Panggung dari mutiara, panggung dari permata zabarjad, panggung dari perak. Sedang orang yang paling rendah di antara mereka, meskipun tidak ada orang yang rendah di sana, duduk di atas tumpukan kesturi dan kapur barus. Namun demikian mereka tidak memandang orang yang duduk di kursi lebih utama dari mereka."
Abu Hurairah ra berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, dapatkah kita melihat Tuhan kita ?" "Ya" tegas Rasulullah. "Apakah kamu samar ketika melihat matahari atau bulan di malam purnama ?" "Tidak" jawab kami. Rasulullah menegaskan "Maka demikian pula kamu tidak akan samar saat melihat Tuhanmu. Semua yang hadir di majelis itu diajak berdialog dengan Allah. Lalu Dia bertanya "Wahai fulan bin fulan, ingatkah pada hari ketika kamu melakukan ini dan itu ?" Allah lalu menyebut beberapa dosa orang itu semasa di dunia. Orang itu menjawab "Tentu, tapi apakah Engkau tidak mengampuniku ?" Allah menyatakan "Ya, Aku mengampunimu. Dan ampunan Ku itulah yang mengantarkan kamu ke tempat ini."
Nabi bersabda melanjutkan ceritanya, "Ketika mereka dalam keadaan seperti itu, tiba tiba datanglah awan menutupi mereka di angkasa. Awan itu kemudian menghujankan minyak wangi, harumnya tak pernah mereka cium sama sekali sebelumnya." Nabi bersabda "Kemudian Tuhan kita Yang Maha Perkasa dan Maha Agung berfirman "Bangkitlah kalian, menuju kemurahan yang telah Aku sediakan untukmu, ambilah apa saja yang kamu inginkan !"
Nabi bersabda "Ternyata mereka melihat sebuah pasar yang dikelilingi para malaikat. Barang barang yang ada di sana sebelumnya tidak pernah terlihat mata, tak pernah terdengar telinga dan tidak pernah terbetik oleh hati siapapun." Nabi bersabda "Selanjutnya segala yang kita inginkan ada yang membawakannya untuk kita. Tidak dijual dan tidak usah dibeli. Di pasar itu antarsesama penghuni surga saling bertemu. Orang yang berkedudukan tinggi bisa bertemu dengan yang lebih rendah, sekalipun sebenarnya di sana tidak ada orang yang rendah. Kemudian yang lebih rendah ini tertarik dengan pakaian dan dandanan temannya.  Namun belum lagi perkataannya berakhir, tiba tiba telah muncul di hadapannya pakaian yang lebih indah. Ini semua dikarenakan tidak ada yang harus merasa sedih di surga."
Nabi bersabda "Kemudian kita pulang ke tempat masing masing. Di rumah, kita di jemput istri istri kita dan berkata "Alangkah senangnya, selamat datang kekasih kami. Sungguh, engkau nampak lebih tampan dan lebih harum daripada ketika kamu meninggalkan kami." Maka kita jawab "Sesungguhnya kami telah duduk duduk bersama Tuhan kami Yang Maha Kuasa, Maha Perkasa dan Maha Agung. Pantaslah kalau kami pulang mebawa perubahan seperti yang kamu saksikan ini."
Dalam Shahih Muslim dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda "Sesungguhnya di surga itu benar benar ada sebuah pasar yang mereka datangi setiap hari Jum'at. Di waktu itu bertiuplah angin utara menerpa wajah dan pakaian mereka, maka mereka bertambah elok dan tampan. Lalu mereka pulang kepada keluarga masing masing setelah tampak makin elok dan tampan. Keluarga mereka berkata, 'Demi Allah, kamu benar benar taak lebih elok dan tampan setelah meninggalkan kami.' Dia menjawab, 'Dan kamu pun demikian pula, demi Allah, tampak lebih elok dan cantik setelah kami tinggalkan." (HR. Muslim).