Senin, 21 Maret 2011

Fakta: Amerika Negeri Muslim Yang Dimurtadkan

Meneliti sejarah awal masuknya Islam ke Amerika, lumayan bikin kaget juga. Ternyata Amerika yang selama ini identik sebagai pusat kekafiran, justru lebih dulu mengenal Islam sebelum para penyebar agama lain dari Eropa menguasai negeri itu. Fakta-fakta ini mungkin akan membuat kita berbeda memandang Amerika, yaitu sebagai bagian dari wilayah yang dakwah disana harus diteruskan.

1. Khashshash bin Said bin Aswad

Ada banyak versi tentang siapakah yang pertama kali membawa agama Islam ke Amerika. Salah satunya yang bisa disebut adalah Khashshah bin Said bin Aswad yang tercatat dalam sejarah pada tahun 889 masehi telah mendarat di benua itu.

Dia seorang navigator muslim yang berasal dari Qordoba, Spanyol. Sebagaimana kita ketahui, Spanyol saat itu merupakan pusat peradaban Islam di Barat, di bawah pimpinan Khilafah Bani Umayah II.

Menyeberangi lautan Atlantic, pelaut muslim ini tercatat sebagai di antara pembawa agama Islam ke Amerika, hanya terpaut 200-an tahun setelah Rasulullah SAW wafat.

2. Laksamana Ceng Ho

Selain itu sejarah juga mencatat bahwa Laksamana Ceng Ho yang beragama Islam, juga pernah mendarat di benua Amerika. Yang menarik, laksamana yang juga seorang da`i muslim ini mendarat 70 tahun lebih awal dari Colombus.

Bahkan armada dan kapal Ceng Ho jauh lebih besar dari kapal milik Colombus. Namun karena sejarah dunia ditulis oleh orang lain, maka fakta bahwa Ceng Ho mendarat lebih dahulu dari Colombus seolah lenyap di balik kebohongan nyata.

Gambar di samping menunjukkan bahwa kapal Cheng Ho memang jauh lebih besar dibandingkan kapal Colombus. Kapal ini juga tercatat pernah mendarat di nusantara, selain berdiplomasi dan berdagang, juga menyebarkan dakwah Islam.

Cheng Ho punya nama arab, yaitu Haji Mahmud Shams. Beliau adalah seorang muslim China yang lahir tahun 1371 dan wafat tahun 1433. Terkenal sebagai pelaut dan penjelajah Tiongkok terkenal yang melakukan beberapa penjelajahan antara tahun 1405 hingga 1433.

3. Columbus

Perbandingan Kapal Chengho & Kapal ColombusSelain itu juga ada catatan dari Colombus sendiri, bahwa pada 21 Oktober 1492 dia melihat masjid dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba. Ini menunjukkan bahwa Colombus pun mengakui bahwa sudah ada sejumlah masyarakat di Amerika yang memeluk agama Islam, sebelum kedatangannya.

Colombus mengira bahwa pulau tersebut masih perawan, belum berpenghuni sama sekali. Mereka berorintasi menjadikan pulau tersebut sebagai perluasan wilayah Spanyol.

Tetapi setelah menerobos masuk, Columbus ternyata kaget menemukan bangunan yang persis pernah ia lihat sebelumnya ketika mendarat di Afrika. Bangunan megah itu adalah Masjid yang dipakai oleh Orang-orang Islam untuk beribadah.

Semula Columbus disambut dengan ramah oleh suku Indian, tetapi setelah ketahuan niat buruknya datang di pulau itu, Colombus banyak mendapat resistensi dari penduduk setempat. Beberapa armada kapal milik rombongan Colombus ditenggelamkan oleh suku Indian sebab mereka merasa terganggu dan terancam oleh kedatangan Colombus.

4. Indian Muslim

Indian cherokeeYang menarik adalah islamnya suku-suku asli yang menghuni benua Amerika, yaitu Indian. Gambar utama tulisan ini adalah lukisan wajah seorang kepala suku Cherokee, Seqouya.

Tercatat begitu banyak bukti bahwa suku-suku itu banyak yang sudah mengenal agama Islam, seperti Apache, Cherokee, Sioux, Anasazi, Arawak, Arikana, Chavin Cree, Makkah (mirip nama mekkah Al-Mukarramah), Hohokam, Hupa, Hopi, Mahigan, Mohawk, Nazca, Zulu, dan Zuni.

Begitu banyak bukti bahwa bangsa Indian sudah memeluk agama Islam. Misalnya, beberapa tulisan cherokee abad ke-7 terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan tulisan “Muhammad” dalam bahasa Arab.

Ciri lainnya adalah foto atau lukisan yang kita lihat tentang kostum yang dikenakan oleh bangsa Indian. Ternyata banyak kepala suku Indian mengenakan tutup kepala khas orang Islam, seperti sorban ini. Bahkan mereka mempunyai aksara Syllabary yang mirip aksara Arab.

Dan fakta yang tidak terbantahkan, adalah sebuah naskah perjanjian antara pemerintah Amerika dan Kepala Suku Indian Cherokee. Nashkah itu hingga kini masih tersimpan rapi di gedung Arsip Perpustakaan Nasional di ibukota Washington DC.
Yang menarik, nama kepala Suku Cherokee adalah Abdel-Khak and Muhammad Ibnu Abdullah. Jelas itu nama muslim.

Namun populasi suku Indian yang banyak menganut agama Islam menurun drastis akibat pembantaian. Salah satunya kebijakan resmi pemerintah USA berupa Indian Removal Act tahun 1830 yang memberikan izin resmi buat bangsa Eropa untuk mengusir atau membunuh bangsa Indian.

Tercatat lebih dari 70.000 orang indian di usir dari tanahnya sehingga mengakibatkan ribuan orang meninggal.

5. Muslim Afrika Amerika

Salah satu faktor penyebaran agama Islam di Amerika adalah didatangkannya ribuan budak-budak dari Afrika ke benua Amerika. Dan mereka umumnya beragama Islam. Muhammad Ali petinju legendaris adalah salah satu contoh keturunan Afrika yang tetap menjadi muslim di Amerika. Dan tidak sedikit nama mereka yang mirip dengan nama-nama Arab, seperti Karim Abdul Jabbar, sang pemain basket.

Selama tahun 1520-an telah didatangkan budak ke Amerika Utara dari Afrika. Diperkirakan sekitar 500 ribu jiwa dikirim ke daerah ini atau 4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada.Diperkirakan sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200 ribu jiwa budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi oleh Islam.

Menurut sensus AS tahun 2003, ada sejumlah 37,1 juta warga kulit hitam di AS, yang berarti 12,9 persen dari total populasi. New York City mempunyai rakyat kulit hitam perkotaan tertinggi pada tahun 2000 dengan jumlah 2 juta jiwa.

Malcolm X

Bicara tentang Islam di Amerika, kita tidak bisa melewatkan nama Malcolm X, tokoh Muslim dari kaum Afrika-Amerika yang ketokohannya dapat disandingkan dengan Dr. Martin Luther King.

Malcolm X dicatat sebagai orang yang berjuang menghapus segala macam diskriminasi lebih-lebih yang menimpa kaum Afrika-Amerika yang sering dikonotasikan dengan kaum negro yang terdiskriminasikan.

Malcolm menjadi orang nomer 2 di Nation of Islam setelah Elijah Muhammad, ia juga yang membuat organisasi ini menjadi besar dalam kurun waktu 1 dasawarsa. Di tahun 1952, Nation of Islam hanya beranggotakan 500 orang, tapi di tahun 1963 anggotanya berkembang pesat menjadi 25.000 orang. Malcolm juga yang mengajak petinju fenomenal, Casius Clay, bergabung dengan Nation of Islam yang kemudian mengganti namanya menjadi Muhammad Ali.

Dakwah Malcolm X semakin mantab dan lurus terutama setelah melakukan perjalanan ibadah haji atas undangan Kerajaan Saudi Arabia di tahun 1964. Malcolm berangkat ke Jeddah, Arab Saudi, untuk belajar Islam sekaligus berhaji.

Walau pun awalnya datang dalam kondisi tak berkemampuan berbahasa Arab dan pemahaman yang keliru tentang Islam, namun setelah dipertemukan dengan sumber-sumber penajar Islam yang original, Malcolm X mendapatkan gambaran yang berbeda dari pandangannya selama ini.

Terutamai setelah melihat jamaah haji yang berkumpul dari belahan bumi, dari berbagai ras, bangsa dan warna kulit yang semua memuji Tuhan yang satu dan tidak saling membedakan.

Muhammad Ali : Petinju Legendaris

Muhammad Ali lahir di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Namanya mengikuti nama ayahnya, Cassius Marcellus Clay, Sr. Ali kemudian mengubah namanya setelah bergabung dengan Nation of Islam dan akhirnya memeluk Islam Sunni pada tahun 1975.

Terinspirasi oleh Malcolm X untuk bergabung dengan Nation of Islam, dan diberi nama Muhammad Ali oleh tokoh NOI Ellijah Muhammad.

Muhammad Ali secara tegas menentang keterlibatan Amerika Serikat dalam perang Vietnam. Saat menentang wajib militer ke Vietnam, Ali dijatuhi hukuman lima tahun penjara, namun dia berhasil lolos dari hukuman penjara dalam keputusan sidang bandingnya. Vonis penjara ini akhirnya dibatalkan setelah tiga tahun dibacakannya vonis tersebut.

Barrack Obama

Meski banyak kalangan yang pesimis dengan kebijakan presiden Amerika Barrack Obama yang konon masih berdarah muslim, namun setidaknya naiknya Obama menjadi president USA ke-44 dan menjadi orang nomor satu disana, menjadi sangat fenomenal.

Betapa tidak, Obama adalah orang kulit hitam pertama yang menjadi presiden Amerika. Sejak presiden pertama, Amerika belum pernah punya presiden dari kalangan `kulit hitam`. Dan ternyata si Obama yang anak Menteng ini masih `berbau` Islam, meski dia tegas menyatakan bukan pemeluk Islam.

Tetapi setidaknya, pidato yang disampaikan Obama di Mesir beberapa waktu yang lalu cukup memberi angin segar buat umat Islam di Amerika.

Muslim Amerika

Saat ini boleh dibilang Islam lebih banyak dipeluk oleh kalangan Afro-American ini dibandingkan dengan penduduk dari kulit putih. Apalagi dengan adanya perbedaan ras yang ternyata masih kental. Dan keberadan muslim Afro-American ini -sedikit banyak- turut mewarnai benua Amerika dengan warna Islam.

Saat ini jumlah penduduk USA diperkirakan 308 juta. Yang beragama Islam diperkirakan hanya sekitar 3 jutaan saja, atau sekitar 1%. Jumlah ini sangat minoritas, dan sayangnya rata-rata mereka hidup tertindas. Terutama setelah peristiwa runtuhnya menara WTC di tahun 2001.

Menjadi Minoritas Tertindas

Sejak itu umat Islam yang hidup di Amerika tidak tenang hidupnya, sebab sewaktu-waktu mereka bisa saja dikejar-kejar dan dimasukkan ke penjara, tanpa alasan yang jelas. Ditambah lagi hukuman dari masyarakat yang termakan oleh penggiringan opini media massa. Penderitaan mereka semakin lengkap.

Banyak serangan-serangan yang terjadi tehadap Muslim Amerika setelah kejadian itu, walaupun ini terbatas pada kelompok minoritas kecil.

Menurut survey yang dilakukan pada 2007, 53% Muslim Amerika menganggap bahwa menjadi lebih sulit menjadi seorang Muslim (di AS) setelah serangan itu.

Wanita Muslim yang menggunakan hijab/jilbab diganggu, menyebabkan beberapa wanita Muslim lebih memilih untuk tinggal dirumah, sedangkan yang lainnya untuk sementara meninggalkan praktik (pekerjaan).

Yahudi Amerika : Minoritas dan SANGAT berkuasa

Meski jumlahnya hanya sekitar 5 juta orang atau 1,6 % dari total penduduk USA, namun komunitas yahudi SANGAT berkuasa.

Hal itu karena orang-orang yahudi sangat kompak dan membangun semua unsur kekuatan secara serius. Selain membangun berbagai industri besar, mereka juga menekuni bisnis berskala international, termasuk rajin membangun jaringan industri media massa, komputer, telekomunikasi, minyak bumi, properti, hiburan, life style, sampai keurusan pertanian.

Bahkan kesadaran politik kekuatan yahudi di Amerika sangat maksimal. Dengan budaya money politik yang tinggi, yahudi selalu bersedia memodali para calon penguasa di negeri itu, dimana memang faktor kepemilikan modal uang menjadi syarat nomor satu untuk mencapai puncak kekuasaan.

Dan buat yahudi, siapa pun yang ingin mendaki puncak karir politik, selalu ada dana dan modal yang bisa digelontorkan tanpa batasan. Yang penting, politik kebijakan rezim itu harus sangat pro kepentingan yahudi.

Rabu, 16 Maret 2011

Foto Mekkah Mesjidil Haram Masa Lalu, Masa Sekarang Dan Masa Depan

Gemerlap dan mencolok. Begitulah penggambaran New York Times tentang kota suci umat Islam, Mekkah. Harian itu menggambarkan Mekkah sebagai bentuk karya elegan peradaban modern yang ditandai dengan sundulan gedung-gedung pencakar langit dan menara jam Makkah yang sangat tinggi. Itu belum termasuk bangunan pusat perbelanjaan mewah ataupun hotel kelas wahid.

Menurut NY Times, penghancuran bangunan peninggalan Ottoman abad ke 18 memang sangat sebanding dengan bangunan terkini meski hal penghancuran itu seharusnya tidak dilakukan. “Ini merupakan bentuk komersialisasi rumah Allah, ” papar Sami Angawi, arsitek Saudi yang tengah mengarap riset tentang isu haji.

“Bayangkan saja, bangunan yang berada dekat masjid berdiri apartemen mewah yang disewakan pada pihak swasta selama 25 tahun. Jadi, jika anda ingin melihat pemandangan masjidil Haram maka anda harus membayar tiga kali lipat,” katanya seperti dikutip dari NY Times, pekan lalu.

Dalam tulisanya, NY Times juga mengkritik pemerintah Arab Saudi yang dinilai mengabaikan akomodasi pertumbuhan penduduk Mekkah dengan membuat bangunan-bangunan yang justru membuat sempit ruang gerak para calon jamaah haji. “Dari pandangan arsitek, dan pejabat pemerintah, motif dari pembangunan kota Mekkah adalah uang. Buah keinginan untuk mengeruk keuntungan dari kota yang sangat disucikan,” kritik NY Times.

Surat kabar itu juga menambahkan ekploitasi secara berlebihan kota Makkah dapat mengancam keberadaan peninggalan Nabi Muhammad SAW. Mentalitas itu yang dinilai NY Times membagi kota suci Mekkah. “Sepanjang pengamatan dapat terlihat bangunan mewah dan ekslusif mengelilingi masjid suci dan membuat kaum miskin kian terpinggirkan,” tulis NY TImes.

NY Time mengakui pembangunan kota Mekkah jauh melebih kota besar negara-negara barat seperti New York. Proyek-proyek pembangunan yang ada tidak pernah dibuat sebelumnya, sebuah karya orisinil dari ahlinya.

Tengok saja gaya arsitektur kota tenda karya Frei Otto yang dibuat tahun 1970-an. Bangunan-bangunan ini terdiri dari struktur ringan dapat dilipat. Karya Otto terinspirasi dari tradisi suku nomaden Badui. Bangunan ini dibuat untuk menampung jamaah haji tanpa merusak ekologi halus bukit yang mengelilingi kota tua. Karya itu bukanlah satu-satunya.

Karya luar biasa juga tercermin dalam pembangunan terminal haji di Skidmore, Owings & Merrill, Bandara Internasional King Abdul Aziz. Bangunan terminal begitu menyentuh tradisi lokal dan kearifan lingkungan tanpa menghilangkan sisi modernitasnya

Makkah Masjidil Haram Masa lalu


Makkah Masjidil Haram Sekarang


Makkah Masjidil Haram Masa depan

Kisah Yahudi Yang Masuk Islam


Cohen dan Keluarganya


Berikut kisah keluarga Yahudi yang masuk Islam disebabkan bersihnya akidah Islam (Tauhid). Tetapi sayangnya malah masih ada disekitar kita orang yang mengaku muslim tetapi merusak akidahnya dengan berdo'a melalui perantara-perantara seperti kuburan dll.

Pada tahun 1998, Joseph Cohen seorang Yahudi Ortodoks kelahiran AS, hijrah ke Israel karena keyakinannya yang sangat kuat pada Yudaisme. Ia kemudian tinggal di pemukiman Yahudi Gush Qatif di Gaza (Israel mundur dari Gaza pada 2005).

Cohen tak pernah mengira bahwa kepindahannya ke Israel justru membawanya pada cahaya Islam. Setelah tiga tahun menetap di Gaza, Cohen memutuskan untuk menjadi seorang muslim setelah ia bertemu dengan seorang Syeikh asal Uni Emirat Arab dan berdiskusi tentang teologi dengan Syeikh tersebut lewat internet.

Setelah masuk Islam, Cohen mengganti namanya menjadi Yousef Al-Khattab. Tak lama setelah ia mengucapkan syahadat, istri dan empat anak Yousef mengikuti jejaknya menjadi muslim.

Sekarang Yousef Al-Khattab aktif berdakwah di kalangan orang-orang Yahudi meski ia sendiri tidak diakui lagi oleh keluarganya yang tidak suka melihatnya masuk Islam.

"Saya sudah tidak lagi berhubungan dengan keluarga saya, kita tidak boleh memutuskan hubungan kekeluargaan, tapi pihak keluarga saya adalah Yahudi yang fanatik dengan entitas keyahudiannya 'kami tidak memiliki pilihan lain selain memutuskan kontak untuk saat ini', kata-kata terakhir yang mereka lontarkan pada saya, mereka bilang saya barbar," tutur Yousef tentang hubungan dengan keluarganya sekarang.

Ia mengakui, berdakwah tentang Islam di kalangan Yahudi bukan pekerjaan yang mudah. Menurutnya, yang pertama kali harus dilakukan dalam mengenalkan Islam adalah, mengatakan bahwa hanya ada satu manhaj dalam Islam yaitu manhaj yang dibawa oleh Rasulullah SAW yang kemudian diteruskan oleh para sahabat dan penerusnya hingga sekarang.

"Cara yang paling baik untuk membuktikan bahwa Islam adalah agama untuk semua umat manusia adalah dengan memberikan penjelasan berdasarkan ayat-ayat AlQur'an dan yang membedakan antara umat manusia adalah ketakwaannya pada Allah semata," ujar Yousef.

"Islam bukan agama yang rasis, kita punya bukti-bukti yang sangat kuat, firman Allah dan perkataan Rasulullah SAW. Kita berjuang bukan untuk membenci kaum kafir, kita berjuang hanya demi Allah semata, untuk melawan mereka yang ingin membunuh kita, yang menjajah tanah air kita, yang menyebarkan kemunkaran dan ideologi Barat di negeri kita misalnya ideologi demokrasi," sambung Yousef.

Ia mengatakan bahwa dasar ajaran agama Yahudi sangat berbeda dengan Islam. Perbedaan utamanya dalam masalah tauhid. Agama Yahudi, kata Yousef percaya pada perantara dan perantara mereka adalah para rabbi.
Orang-orang Yahudi berdo'a lewat perantara rabbi-rabbi mereka.

"Yudaisme adalah kepercayaan yang berbasiskan pada manusia. Berbeda dengan Islam, agama yang berbasis pada AlQur'an dan Sunnah. Dan keyakinan pada Islam tidak akan pernah berubah, di semua masjid diseluruh dunia, AlQur'an yang kita dengarkan adalah AlQur'an yang sama," ujar Yousef.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Yudaisme disisi lain berpatokan pada 'tradisi oral' misalnya kitab Talmud yang disusun berdasarkan informasi dari mulut ke mulut yang kemudian dibukukan. Para rabbi sendiri, kata Yousef mengakui bisa saja banyak hal yang sudah orang lupa sehingga keabsahan kitab tersebut bisa dipertanyakan.

Yousef mengungkapkan, kitab Taurat yang diyakini kaum Yahudi sekarang memiliki sebelas versi yang berbeda dan naskah-naskah Taurat itu bukan lagi naskah asli.
"Alhamdulillah, Allah memberikan rahmat pada kita semua dengan agama yang mudah dimana banyak orang yang bisa menghafal AlQur'an dari generasi ke generasi. Allah memberkati kita semua dengan AlQur'an," tukas Yousef.

Meski demikian, ia meyakini bahwa dialog adalah cara terbaik dalam berdakwah terutama dikalangan Yahudi. Ditanya tentang kelompok-kelompok Yahudi yang mengklaim Anti-Zionis. Yousef menjawab bahwa secara pribadi maupun dari sisi religius, ia tidak percaya dengan yahudi-yahudi yang mengklaim Anti-Zionis. "Dari sejarahnya saja, mereka adalah orang-orang yang selalu melanggar kesepakatan. Mereka membunuh para nabi (selain nabi Isa, tentunya), oleh sebab itu saya tidak pernah percaya pada mereka, meski Islam selalu menunjukkan sikap yang baik pada mereka," paparnya.

Yousef menegaskan bahwa pernyataannya itu bukan untuk membela orang-orang Palestina ataupun atas nama seorang muslim. Pernyataan itu merupakan pendapat pribadinya. "Allah Maha Tahu," tandasnya.

Sebagai orang yang pernah tinggal di pemukiman Yahudi di wilayah Palestina, Yousef mengakui adanya diskriminasi yang dilakukan pemerintah Israel terhadap muslim Palestina. Ia sendiri pernah dipukul oleh tentara-tentara Israel meski tidak seburuk perlakuan tentara-tentara Zionis itu kepada warga Palestina.

"Saya masih beruntung, penderitaan yang saya alami tidak seburuk penderitaan saudara-saudara kita di Afghanistan yang berada di bawah penjajahan AS atau saudara-saudara kita yang berada di kamp penjara AS di Kuba (Guantanamo)." imbuhnya dengan rasa syukur.



Selasa, 15 Maret 2011

Mengubah Mental Pegawai Dengan Khuruj

Adzan shalat Dhuhur berkumandang dari masjid di kantor Walikota Palopo, Sulawesi Selatan, siang itu. Hampir seluruh pegawai bergegas menuju masjid untuk menunaikan shalat. Sebagian pegawai pria lengkap dengan kopiahnya, sementara pegawai wanita lengkap dengan busana Muslimah.

Situasi di atas adalah pemandangan sehari-hari di kantor tersebut. Shalat berjamaah diharuskan bagi seluruh pegawai Muslim. Tak hanya itu, di kantor ini juga diwajibkan berjilbab bagi Muslimah, bisa mengaji, serta khuruj (keluar wilayah untuk berdakwah dengan waktu yang telah ditentukan). Semua itu tertuang dalam surat edaran Walikota Palopo dengan nomor 450/160/Kesra/IV/2009, perihal Peningkatan Shalat Berjamaah dan Kerjasama Dakwah dengan Jamaah Tabligh.

Tapi jangan salah, semua ini bukan paksaan. Semuanya berjalan dengan kesadaran setelah para pegawai mengikuti pesantren kilat yang diberi nama Bimbingan dan Latihan Mental Spiritual. Hasil kerjasama Pemda Palopo dan Jamaah Tabligh (JT).

Baso Sulaiman adalah orang di balik semua kegiatan ini. Lelaki yang kini menjabat sebagai Kabag Kesra Kota Palopo itu selalu melontarkan ide ini dalam setiap rapat di kalangan pejabat daerah. Beragam tanggapan miring selalu ia terima, bahkan usulan itu dianggap aneh dan mengada-ada. Tapi, Baso tak bergeming. “Padahal ini bukan kepentingan saya, ini untuk perbaikan mental pegawai,” ujarnya.

Menurut Baso, tak ada yang perlu dikhawatirkan jalinan kerjasama antara pemda dan JT. “Bagi saya, tabligh hanya salah satu metode dakwah, dan inilah cara saya untuk meningkatkan iman para pegawai,” ungkapnya singkat.

Ide untuk mengangkat program ini, bukan tanpa alasan. Saat menjabat sebagai Kepala Sub Bagian (Kasubag) Organisasi Kab. Luwu (2002), Baso nampak gerah melihat banyaknya pegawai negeri sipil (PNS) yang melanggar syariat, tidak shalat, dan memiliki akhlak buruk. “Banyak PNS bermental buruk; malas, tidak disiplin, tidak jujur, hingga ada yang main judi di kantor,” kenang suami dari Siti Maemunah ini.

Baso semakin risau, ketika melihat para pegawai yang sering datang terlambat, suka berbohong dan tidak disiplin. “Bagaimana bangsa bisa berkembang, kalau mental pegawai seperti ini,” tambahnya. Sementara menurut Baso, pelatihan jenjang kepangkatan yang ada saat ini, seperti pelatihan Pra Jabatan dan Latpim, hanya berada pada tataran pengembangan kognitif, intelektual semata.

Sebenarnya, Baso bukan orang pemerintahan. Sebelum menjabat sebagai Kasubag Organisasi di Luwu, yang sekarang menjadi Kota Palopo, Baso adalah seorang guru. Lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di Palopo (1981) ini, awalnya mengajar sebagai tenaga honorer di SD Negeri Wawondula, Kab. Luwu.

Setahun menjadi guru honorer, barulah kemudian Baso diangkat menjadi PNS. Ia dipercaya mengajar di SMP Muhammadiyah Palopo. Berselang beberapa tahun kemudian, Baso diangkat menjadi Kepala Sekolah di sekolah tersebut. Lebih dari 20 tahun lamanya Baso mengajarkan nilai kejujuran, kedisiplinan, dan akhlakul karimah pada SMP Muhammadiyah itu.

Angin segar berhembus bagi Baso, saat otonomi daerah (2002) mulai berjalan. Ia dipindahkan ke Kantor Pemda Luwu. Di tempatnya yang baru ini, ia beri amanah sebagai Kasubag Organisasi. Begitu menjadi pejabat, Baso melihat banyak hal yang berbeda dari apa yang dulu ia ajarkan sebagai guru.

Dengan dasar itulah, Baso berpikir keras untuk mengubah mental buruk sebagian PNS yang digaji oleh negara ini. Dengan pengalaman sebagai guru, Baso juga ingin melihat nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan dan akhlak itu tertanam pada jiwa seluruh PNS di Palopo. Bagi alumni Magister Ilmu Administrasi pada STIA Yappan Jakarta (2006) ini, jika menginginkan masyarakat baik, maka harus dimulai dari pemerintah. “Kalau pemerintah imannya baik, masyarakat juga pasti akan baik,” ungkapnya singkat.
Khuruj sampai Bangladesh

Tahun 2003, secara diam-diam Baso mencoba untuk mengadakan training mental dan spiritual di kantornya, khusus untuk pegawai yang menjadi bawahannya. Saat itu, Baso telah menjabat sebagai Kepala Bagian Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kabag Kesbang Linmas). Dengan memanfaatkan beberapa orang PNS di bawahnya, ia kemudian berinisiatif melakukan ‘Pesantren Kilat’ sehari, materinya hanya seputar perbaikan mental pegawai.

Perlahan tapi pasti, ia terus bergerilya berdakwah di lingkup Pemda, agar semua PNS di Palopo berakhlak baik. Rencana progam ini semakin mantap, setelah Baso mengikuti khuruj tiga hari dengan JT (2005). Lulusan Universitas Cokroaminoto (1988) Palopo ini, kemudian tertarik dengan metode dakwah JT yang banyak mengajarkan seputar akidah dan akhlak.

Saat Suara Hidayatullah menjumpai Baso di kantornya, ia baru saja tiba dari ijtima (pertemuan tahunan) dunia di Serpong, Bogor, 18-20 Juli lalu. Ia aktif mengikuti khuruj tiga hari setiap bulan. Ia juga pernah mengadakan perjalanan khuruj 15 hari ke India, Pakistan dan Bangladesh (2007).

Pada 2006, Baso mengantongi izin Walikota Palopo, HPA. Tanriajeng untuk mengadakan training bimbingan mental spiritual. Maka jadilah sebuah pelatihan dan bimbingan mental spiritual yang dikemas dengan pesantren kilat selama tiga hari dengan 12 materi dari JT.

Hingga saat ini, dari sekitar 3.000-an PNS di Pemda Palopo, lebih dari 800 PNS yang telah mengikuti kegiatan tersebut. Untuk 2009 ini, kegiatan itu dibagi dalam dua angkatan, yang setiap angkatan berjumlah sekitar 100 orang.

Menariknya, sejak awal digulirkan hingga memasuki angkatan ke-4, kegiatan ini tidak menggunakan dana dari pemerintah atau dana APBD. Untuk mengikuti pelatihan tersebut, setiap pegawai dikenakan biaya Rp 50 ribu per hari. “Dana tersebut hanya utuk biaya akomodasi, konsumsi dan transport pemateri,” jelas Baso.
“Kami hanya memerlukan legitimasi dari Pemkot, tanda tangan Walikota bagi saya sudah cukup kuat untuk menjalankan kegiatan ini,” jelas ayah dari Muh. Abdi Baso, Munanjat, Adi Saputra, Ilmina, dan Hayyul Muttaqin ini.

Pelatihan tersebut, kini menjadi bagian program Pemda Palopo. Pelatihan ini wajib diikuti oleh setiap pegawai di semua jenjang. Sertifikat pelatihan ini pun menjadi salah satu syarat kenaikan pangkat atau jenjang bagi PNS di kota Palopo. Selain itu, para PNS pun harus pandai mengaji dan hapal surah-surah pendek dalam al-Qur`an.
Enam tahun kegiatan ini berjalan, baru tahun 2009 ini ia begitu merasakan manfaatnya. Saat ini, sudah sulit untuk menemukan pegawai yang bolos, datang terlambat, atau hanya sekedar datang ke kantor dan kemudian pulang. “Alhamdulillah, sekarang pegawai sudah mulai disiplin, jujur, dan taat sama atasan,” jelas Baso.

Saat ini, mulai dari polisi pamong praja, sopir, guru, kepala bagian, hingga kepala dinas, serta asisten walikota wajib mengikuti kegiatan tersebut. Selanjutnya, setiap tiga hari dalam sebulan, mereka dihimbau untuk pergi khuruj ke masjid-masjid, guna mengajak masyarakat agar turut shalat berjamah di masjid.

Saat wawancara dengan Suara Hidayatullah, tiba-tiba Baso minta ijin. “Kita hentikan dulu wawancara, urusan shalat jamaah masih lebih penting,” katanya sambil menyambar peci di atas meja kerjanya. *Sarmadani/Suara Hidayatullah OKTOBER 2009

Sumber: http://majalah.hidayatullah.com/?p=610

Kamis, 03 Maret 2011

Nasihat Untuk Menghidupkan Sunnah

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yg telah memberikan ni’mat iman dan Islam kepada kita. Aku bersaksi tiada Tuhan yg wajib disembah kecuali Allah. Tiada sekutu baginya. Dialah yg memiliki kerajaan langit dan bumi. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad saw adl utusan Allah. Semoga selawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah saw keluarganya sahabatnya dan orang-orang yg mengikuti jalan hidupnya. Kaum Muslimin rahimakumullah!Iman kepada Rasulullah saw adl salah satu dari Rukun Iman. Tidak sah keimanan seseorang tanpa iman kepada Rasulullah saw. Iman kepada Rasulullah saw maksudnya kita mengimani bahwa Rasulullah saw adlah seorang manusia biasa yg diutus oleh Allah SWT dan dilengkapi dgn wahyu utk sekalian manusia bahkan utk sekalian alam. Apa yg dibawanya berasal dari Allah dan bukanlah dari perkataan hawa nafsunya dan beliau tidaklah sesat dan bukan orang bodoh sebagaimana yg dituduhkan kaum musyrikin saat itu.

Beliau adl makhluk Allah yg telah dipilih oleh Allah SWT dan beliau membawa wahyu dari Allah yg wajib kita beriman kepada segala apa yg beliau bawa. Mencintai Rasulullah saw Mencintai Rasulullah saw bukanlah hanya sekedar ucapan atau pengakuan. Telah banyak hadis-hadis Rasulullah saw yg menceritakan tentang orang-orang yg mengaku cinta kepada Rasulullah tetapi mereka tidak mau mengamalkan sunahnya. Sebagian orang-orang yg mengaku bahwa hatinya baik lalu tidak mengamalkan perintah-perintah Allah dan sunah-sunah Rasulullah. Sebagaimana kata ulama kita ketika orang ramai-ramai mengaku cinta kepada Allah dan Rasul-Nya lalu Allah SWT menurunkan satu ayat yg dgn ayat itu sebagai batu ujian kebenaran orang yg mengakui itu.

Allah SWT berfirman yg artinya “Katakanlah ‘Jika kamu mencintai Allah ikutilah aku niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Ayat ini merupakan bantahan yg sangat keras dan jelas sekali kepada orang-orang yg sudah mengaku mencintai Rasulullah tetapi tidak mau mengamalkan sunahnya. Untuk mengetahui cinta seseorang kepada Allah dan Rasul-Nya adl dgn mengikuti sunah beliau saw. Sekarang ini banyak orang yg jika diperingatkan mengapa ia tidak salat maka ia mengatakan “Biarpun saya tidak salat yg penting hati saya baik” atau “Biar tidak pakai jilbab yg penting hati saya baik.” Rasulullah saw bersabda “Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging jika ia baik maka baiklah seluruh jasadnya dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh jasadnya.

Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adl hati.” Hadits tersebut merupakan dalil yg jelas dan tegas membantah ucapan-ucapan mereka. Rasulullah saw mengatakan kalau hati itu baik maka baiklah seluruh anggota tubuhnya dikandung maksud seluruh anggota tubuh akan tunduk kepada hukum Allah saw. Apabila seorang tidak melaksanakan sunah atau tidak melaksanakan hukum Allah saw maka sudah barang tentu bahwa orang itu hatinya berpenyakit. Kaum muslimin rahimakumullah!Cinta kepada Rasulullah saw adl wajib bagi kita sebagaimana mengimani kenabian atau kerasulan beliau dan orang yg mengingkarinya dihukumi kafir. Adapun bagi orang yg beriman kepada Allah dan hari akhir tetapi tidak mencintai Rasulullah saw maka akan mendapatkan dosa.

Dalil yg menunjukkan wajibnya mencintai Rasulullah cukup banyak di antaranya Rasulullah saw bersabda “Tidak beriman kalian sampai aku lbh kalian cintai dari saudara-saudara kalian dan anak-anak kalian dan seluruh manusia.” Dalam hadis lain disebutkan bahwa Umar ra pernah berkata “Ya Rasulullah sesungguhnya Engkau adl manusia yg paling aku cintai dari sekalian makhluk kecuali diriku sendiri.” Jawab Rasulullah saw “Tidak demi yg jiwaku ada di tangan-Nya sampai kecintaanmu kepadaku lbh dari dirimu sendiri.” Maka berkata Umar kepada Rasulullah saw “Maka sekarang saya mencintaimu lbh daripada diriku sendiri.” Kata Rasulullah saw “Sekarang kamu dikatakan beriman dgn iman yg sempurna ketika kamu lbh mencintai saya daripada dirimu sendiri Wahai Umar.” Bahkan Allah mengancam dgn ancaman yg sangat keras bagi orang yg mendahulukan kecintaan kepada makhluk hidup yg lain di atas kecintaan kepada Rasulullah saw.

Allah berfirman “Katakanlah ‘Jika bapak-bapak anak-anak saudara-saudara istri-istri kaum keluargamu harta kekayaan yg kamu usahakan perniagaan yg kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggalmu yg kamu sukai adl lbh kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di dalamnya maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusannya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.’” Kaum muslimin yg berbahagia!Salah satu tanda seseorang yg mencintai kepada Rasulnya adl mereka mau berupaya dgn semangat utk mengenal dan mempelajari sunnah-sunnahnya utk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan jika perlu mau mendalaminya secara keseluruhan sehingga dapat menyebarkan ilmunya kepada umat utk beramar ma’ruf nahi munkar.

Sunah adl perkataan Rasulullah saw perbuatan dan diamnya Rasulullah dan juga sifat-sifat beliau yg jasmani dan akhlaq baik setelah diutus maupun sebelum diutus. Mereka para sahabat yg bertakwa berusaha utk tidak meninggalkan satu sunah pun dari Rasulullah saw. Bahkan tak seorang pun di antara mereka yg berkata ini sunah yg kecil ini sunnah yg besar. Mereka hanya berusaha senantiasa menjalankan sunnah. Untuk dapat mengamalkan sunah Rasululah saw seseorang harus mengetahui hadis-hadis Rasulullah saw dan mempelajarinya. Hal itu merupakan amalan utama yg akan memberikan pahala yg sangat besar.

Dari Ibnu Mas’ud ra berkata “Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda ‘Allah akan mencerahkan wajah orang-orang yg telah mendengar haditsku dan memahami hadisku menyampaikannya sebagaimana apa yg mereka dengarkan. Karena boleh jadi orang yg disampaikan lbh mengerti daripada pendengarnya sendiri.’” Banyak ulama yg berkata bahwa mempelajari hadis adl seutama-utama menuntut ilmu bahkan lbh utama dari ibadah-ibadah sunah. Waqi? ibnu Jarrah rahimahullah salah seorang guru dari Imam Syafi?i yg juga ahli ibadah dan ahli wara’ berkata “Seandainya menuntut ilmu hadis tidak lbh utama dari salat sunah maka saya lbh baik berzikir bertasbih dan melakukan ibadah sunah.” Beruswah dan Berkudwah dgn Beliau saw dan Melaksanakan Seluruh Perintahnya dan Meninggalkan Larangannya Artinya kita harus menjadikan Rasulullah saw sebagai idola kita dgn kata lain tidak ada makhluk yg lbh besar di hati kita kecuali Rasulullah saw.

Bersegera melaksanakan apa saja sebagaimana yg beliau lakukan sebagai idola atau panutan kita. Allah SWT berfirman “Apa yg diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yg dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumannya.” Mengagungkan Sunah Rasulullah Artinya ketika sampai kepada kita sunah Rasulullah saw tidak selayaknya kita menganggap remeh dgn mengatakan “Ini hanya sunah.” Seorang yg mengagungkan sunah tidak akan pernah berkata demikian. Bila sampai kepadanya sunah akan memberi pengaruh pada jiwanya yakni langsung timbul perasaan takut dan berharap kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan utk dapat melakukan sunah tersebut. Inilah yg terjadi pada para sahabat. Mereka tidak melihat apakah hukumnya wajib atau tidak namun jika jelas dari Allah dan Rasul-Nya maka tidak ada jalan lain bagi mereka kecuali mengamalkannya. Allah SWT berfirman “Maka hendaklah orang-orang yg menyalahi/menyelisihi perintah Rasulullah takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yg pedih.” Sahabat Abdullah bin Umar ra sangat mirip bahkan nyaris tanpa beda sedikitpun dgn Rasulullah saw dgn mengikuti cara berpakaian cara makan Rasulullah saw bahkan bila Rasulullah tidur di suatu tempat ia pun akan tidur di tempat tersebut.

Anas bin Malik ra cinta utk makan buah labu hanya krn melihat Rasulullah senang dan selalu mencari buah tersebut. Menghidupkan Sunah Lewat Pengamalan Menghidupkan sunah Rasulullah pahalanya sangat besar terutama ketika sunah tersebut sudah tidak dikenal oleh masyarakat dan itulah hakikat ihya . Orang yg menghidupkan sunah ibarat pelopor dan kapan diikuti maka ia akan mendapat pahala dari orang-orang yg mengikutinya. Itulah makna hadis Rasulullah saw “Barangsiapa yg membuat sunah di dalam Islam sunah yg baik maka baginya pahala dan pahala orang yg mengamalkannya sesudahnya tanpa mengurangi pahala orang yg mengikutinya. Dan barangsiapa yg melakukan sunnah dalam Islam sunah yg buruk maka baginya dosa dan dosa orang yangmengikutinya tanpa mengurangi dosa orang tersebut.”

Kekuatan Amal Agama

Amal agama sesungguhnya memilki rahasia kekuatan yang luar biasa. Dalam setiap amal ibadah yang kita buat Allah Ta’ala akan mendatangkan ribuan manfaat kepada setiap orang yang mengamalkannya. Kehebatan amal agama ini banyak sekali diceritakan dalam Al-Quran. Salah satu contoh adalah amalan sholat. Dalam Al-Quran Allah swt. memerintahkan kita untuk menyegerakan sholat apabila kita ditimpa musibah atau kesulitan.


"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk" (Al-Baqarah 45).

Dalam ayat tersebut Allah mengendaki agar kita segera mengamalkan shalat jika kita berada dalam kesulitan. Hasil dari kesungguhan kita dalam mengerjakan perintah Allah tersebut sungguh-sungguh dapat menyelesaikan setiap kesulitan yang ada pada diri kita. Ini adalah tawaran Allah Swt kepada kita. Shalat, adalah satu pilihan dan kesempatan agar setiap masalah kehidupan yang menimpa kita dapat segera Allah ta’ala angkat dari diri kita. Shalat, merupakan salah satu sumber penyelesaian setiap kesulitan. kekhusyuan dalam sholat dapat mendatangkan Rahmat dan pertolongan Allah kepada diri kita. Rahmat Allah Swt. lah yang meyelesaikan masalah-masalah kita. Dan untuk menarik Rahmat Allah Swt. agar datang kepada kita Allah ta’ala berikan satu cara dengan amalan sholat. Jika kita mengerjakannya dengan penuh tertib, sarat dan rukunnya terpenuhi Allah pasti dan pasti akan mendatangkan manfaat yang besar kepada diri kita. Kenapa setiap sholat yang kita kerjakan belum mampu menyelesaikan masalah-masalah kita, karena sholat yang kita kerjakan belum sesuai dengan tertib seperti yang dikehendaki Allah Swt. Sarat dan rukun sholat kita masih belum benar sehingga tak mampu menarik bantuan Allah Swt. Kekhusyuan sholat kita pun masih dalam kadar yang terendah atau bahkan lenyap dari dalam diri kita. Sehingga ketika kita melakukan sholat yang ada di pikiran dan hati kita adalah perkara-perkara selain Allah Swt.. Keagungan Allah Swt tidak ada dalam hati kita, ketakutan kepada Allah Swt tidak ada pada diri kita ketika sholat. Ketika kita sholat tidak ada rasa tawadhu dan merendahkan diri dihadapan Allah Swt. Bahkan kita tak mampu menangis dihadapan Allah Swt. ketika sholat. Apakah dengan kualitas sholat yang semacam itu kita akan berharap besar Allah ta’ala akan datang kepada kita dan menolong kita?

Iman kita yang lemah membuat kita tidak yakin dalam setiap amalan yang kita kerjakan, hingga kadar dan kualitas sholat kita tak mampu membuat penyelesaian dalam setiap masalah. Kualitas sholat kita terlalu buruk sehingga tak mampu membuat Allah Swt. tersenyum dan iba kepada diri kita. Bahkan terlalu buruk sehingga jika selesai sholatpun keresahan dan kesempitan datang lagi menyerang hati kita. Dalam satu hadits diceritakan bahwa sholat yang buruk akan dicampakkan oleh Allah swt. seperti Allah mencampakkan kain yang buruk ke muka kita. Sholat yang buruk tidak memiliki nilai di sisi Allah Swt. Ibarat memberi suatu hadiah maka sudah semestinya kita memberi hadiah yang terbaik buat kekasih kita Allah Swt. Untuk itu kita perlu meningkatkan kualitas sholat kita dihadapan Allah ta’ala.

Bagaimana caranya agar kualitas sholat kita menjadi baik di sisi Allah Swt. Caranya adalah dengan berlatih hari demi hari. Setiap saat kita latih terus menerus dan sedikit demi sedikit sampai ada peningkatan dalam sholat kita. Hal pertama yang harus kita miliki adalah keyakinan yang kuat bahwa dengan sholat akan meyelesaikan masalah-masalah kita. Kita perlu memahamkan ke dalam diri kita bahwa sholat adalah sesuatu yang besar di sisi Allah Swt. Setiap gerakan-gerakan sholat, kekhusyuan dalam sholat adalah sesuatu yang bernilai di sisi Allah Swt. Maka kerjakanlah sholat penuh dengan kekhusyuan dan kehati-hatian (memperhatikan sekali gerakan-gerkan di dalam sholat). Ingat bahwa Allah sesuai dengan prasangka hambaNya. Bagaimana Allah adalah bagaimana perasaan kita menyangkaNya. Jika kita tidak yakin kepada Allah Swt maka Allah pun akan melakukan hal yang sama kepada diri kita. Akan tetapi jika kita berusaha mendekat dan yakin kepadaNya maka langkah Allah akan jauh lebih cepat dari langkah kita. Dalam satu hadits Qudsi dikatakan :

"Aku selalu menuruti sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya ketika ia berzikir kepada-Ku. Dan jika ia ingat kepada-Ku di dalam jiwanya, maka Akupun mengingatnya di dalam Zat-Ku. Dan jika ia ingat kepada-Ku ditempat ramai, Akupun mengingatnya ditempat ramai yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku pun mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku pun ingat kepadanya satu depa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku pun akan datang kepadanya dengan berlari cepat "

Dan sholat adalah Dzikir yang terbesar. Ulama mengatakan maksud dari perkataan "Waladzikrullaahi Akbar" adalah sholat. Sholat adalah hak Allah Swt. yang mesti kita tunaikan. Untuk itu setiap datang panggilan adzan kita mesti sadar bahwa Allah ta’ala telah memanggil kita. Dengan kita datang untuk menyambut seruan adzan maka kita telah berlatih untuk belajar menta’ati Allah Swt. Adzan bukan hanya sekedar batasan waktu-waktu sholat, akan tetapi jauh lebih dari itu, adzan adalah panggilan dari Sang Maha Pencipta kepada hamba-hambaNya untuk segera mendatangiNya dan menunaikan hak-hakNya. Andaikata ada satu pemimpin yang adil serta memilki kebaikan ada di depan kita maka ketika adzan datang memanggil kita akan jauh lebih lebih utama bagi kita untuk menunaikan panggilan adzan. Untuk itu kita harus selalu menunaikan panggilan adzan.

Berlatihlah sholat-sholat sunnah hingga lelah. Kelelahan dalam melatih diri dalam amalan sholat-sholat sunnah akan mendatangkan kesukaan Allah Swt. Seorang alim pernah menganjurkan jika kita mempunyai hajat baik dunia maupun akhirat maka kerjakan sholat hajat berulang-ulang. Misalnya dengan kita membuat target dalam sehari atau semalam mengerjakan sholat hajat 20 rakaat selama satu bulan. Maka jika kita kerjakan dalam sebulan penuh sholat hajat yang kita kerjakan akan menjadi 600 rakaat. Jika dalam enam ratus rakaat yang kita kerjakan hajat kita belum dipenuhi Allah Swt, perlu ditambah menjadi 1000 rakaat. Jangan bayangkan 1000 rakaatnya, tapi bayangkan hal yang kecil yaitu 20 rakaat dalam setiap malam. Perlu kita bayangkan juga bahwa dengan kita mengerjakan sholat hajat berkali-kali adalah menunjukkan bahwa kita sungguh-sungguh dalam mengerjakannya dan bersungguh-sungguh dalam berhajat kepada Allah Swt. Jangan berputus asa. Jika kita tidak mampu yang besar kerjakan yang kecil terlebih dahulu, misalnya 4 atau 2 rakaat setiap hari, berikutnya tambah dan tambah lagi sesuai dengan kemampuan diri. Jika belum mapu mengerjakan setiap hari maka kerjakan 2 hari sekali secara rutin. Jangan kita beralasan bahwa hal itu terlalu berat tapi malah kita tidak melakukannya sama sekali. Ini adalah kesalahan yang fatal dan bisikan syaitan yang membuat kita berpikir seperti itu. Ingat syaitan tidak akan pernah berhenti untuk mempengaruhi manusia untuk ta’at kepada Allah Swt. Segala cara akan dibuatnya sehingga kita semakin jauh dan menjauhi Allah Swt.

Janganlah pernah berhenti untuk membuat amalan baik setiap harinya. Jika sholat hajat yang kita kerjakan belum mendatangkan bantuan Allah Swt., maka kita perlu buat juga amalan-amalan yang lain untuk mendukungnya. Sesungguhnya kita tidak mengetahui kantung-kantung keridhoan Allah ta’ala berada dimana. Kita bisa juga berlatih untuk membuat amalan sedekah guna menarik bantuan Allah. Sedekah yang kita kerjakan tidak harus besar dan sesuai kemampuan kita. Kita bisa memperhatikan lingkungan yang ada di sekitar kita dan kita cari orang-orang yang hidup dalam kekurangan serta butuh bantuan uluran tangan kita untuk membantunya. Berilah apa yang kita bisa dam semampu kita. Undang Kesukaan Allah dengan memberi kepada mahkluk Allah Swt. Allah sangat senang kepada orang yang suka memberi. Dan harta kita yang sebenarnya adalah harta yang kita tabungkan dalam bankNya Allah Swt. Dalam satu hadits dikatakan bahwa sedekah akan mendatangkan rizki yang tidak disangka-sangka. Datangnya Rizki bukan sesuai dengan keinginan kita, tapi sesuai dengan maunya Allah ta’ala. Untuk itu amalan yang kita kerjakan senantiasa kita lakukan dengan penuh kesungguhan dan keihklasan. Karena Allah Swt. hanya menerima amalan yang kita kerjakan penuh dengan keihklasan. Jika kita belum memilki keihklasan maka hal ini juga kita perlu latih hingga ihklas ada pada diri kita. Intinya adalah berlatih sedikit demi sedikit. Sehingga ada kecintaan kepada kita untuk selalu berbuat baik. Nantinya jika kita sudah terbiasa melakukan amalan baik maka akan menjadi sifat dalam diri kita untuk berbuat baik. Ada perasaaan hilang dari diri kita jika dalam satu hari kita tidak berbuat baik. Jangan bayangkan perbuatan baik itu susah. Justru sebaliknya perbuatan baik itu mudah dan sangat mudah. Bukankah tersenyum kepada saudara muslim kita yang lain juga bernilai di sisi Allah Swt. Senyum dikatakan dalam sebuah hadits adalah sedekah. Atau kita juga bisa berbuat baik kepada orang tua kita atau saudara kita atau kepada setiap orang yang ada di lingkungan kita. Kita senantiasa harus berusaha memilki kecerdasan dan kejelian dalam melihat peluang untuk berbuat baik dalam 24 jam yang kita miliki. Terus lakukan hal seperti itu sampai Allah Swt membuat keputusan untuk membantu dan menyelesaikan masalah kita.

Hal yang penting juga agar kita selalu memanjatkan doa kepada Allah Swt. Jangan pernah berhenti untuk berdoa walau seburuk apapun kualitas doa kita. Mintalah kepada Allah Swt. agar Allah Swt. memberikan kepada kita sifat-sifat yang baik. Mintalah keimanan, kesabaran, sifat syukur, qona’ah, dan sifat ihklas agar ada dalam diri kita dan menjadi milik kita. Manfaatnya adalah jika hajat kita belum terpenuhi maka Allah ta’ala akan berikan iman, sabar, syukur, qonaah dan ihklas ada dalam diri kita. Masalah-masalah yang berat yang menimpa kita sesungguhnya memerlukan sifat-sifat tersebut agar kita siap dan tabah dalam menghadapinya. Jika kita tidak memilki keimanan yang baik maka jika datang masalah menimpa kita, kita akan lari dan berpaling menjauhi Allah Swt.. Dan pahala kesabaran adalah Surga. Rasa syukur akan menambah dan menarik nikmat-nikmat Allah yang lain. Qona’ah adalah senantiasa menerima apapun yang Allah beri kepada kita. Dan kesemuanya itu perlu keihklasan dalam menjalaninya.
Doa yang kita panjatkan akan menjadi pahala buat kita walau doa kita belum dikabulkan oleh Allah ta’ala. Bersungguh-sungguh dalam berdoa akan membuat Allah ta’ala senang. Allah senantiasa cinta kepada hambaNya yang selalu memanjatkan doa kepadaNya. Menangislah dihadapan Allah Swt. Jika kita belum bisa menangis latih diri kita sampai bisa menangis. Menangis di hadapan Allah Swt. jauh lebih baik daripada menangis dihadapan mahklukNya. Sembunyikan masalah kita terhadap orang lain dan adukan kepada Allah ta’ala. Dengan begitu kita hanya berharap kepada Allah Swt, dan hanya Allah Swt tempat yang pantas buat kita untuk menaruh harap dan cemas. Mungkin masalah kita akan terangkat setelah kita melakukan ratusan atau bahkan ribuan doa kepada Allah ta’ala. Dan yakinlah bahwa doa kita pasti diterima oleh Allah Swt. Karena Allah ta’ala telah menjamin bahwa "Barangsiapa yang berdoa kepadaKu pasti Aku kabulkan". Apakah kita tidak yakin dengan jaminan dan janji Allah? Jaminan dan janji Allah Swt. jauh lebih pasti dari terbit dan terbenamnya matahari.
Dalam membuat amal agama senantiasa kita perlu tawajuh kepada Allah Swt. Hadirkan ke dalam hati kita bahwa Allah ta’ala senantiasa melihat setiap perbuatan kita. Inilah sifat Ihsan dalam amalan. Jangan remehkan setiap amal walau kecill tapi bisa jadi besar dihadapan Allah Swt. asal dikerjakan dengan penuh ihsan dan tawajuh kepada Allah Swt. Semua perbuatan kita tidak ada yang terlewatkan tanpa Allah ta’ala melihatnya. Ihsan memilki sejarah bahwa pelajaran tersebut Allah tunjukkan melalui malaikat Jibril a.s. kepada Rasulullah Saw. didepan para sahabatnya. Ketika itu datang malaikat Jibril a.s. kepada majelis Rasulullah Saw. dan para sahabat dalam wujud seorang pemuda yang tampan berpakaian putih dan bersorban putih menanyakan kepada Rasulullah kepada 3 perkara yaitu islam, iman dan ihsan. Ihsan adalah kita melihat Allah atau merasa dilihat oleh Allah Swt. Maka hadirkan sifat ihsan dalam setiap amalan yang kita buat.

Hal yang tak kalah penting adalah senantiasa kita hadirkan fadhilah/keutamaan amal dalam setiap amalan yang kita buat. Ini adalah untuk melatih kita agar senantiasa bergairah untuk membuat suatu amal. Yakin kepada janji-janji Allah dalam amal agama adalah syarat dari diterimanya suatu amal. Hindarkan keraguan dalam diri kita dalam melakukan suatu amal. Kita mungkin pernah mendengar bahwa seseorang berkata bahwa "saya beramal karena Allah bukan karena pahala". Itu benar akan tetapi jika kita tidak menghadirkan fadhilah maka kita akan lemah dan tidak bersemangat dalam melakukan amalan. Dan seolah-olah kita meremehkan dengan janji-janji Allah Swt. Padahal banyak sekali hadits-hadits Rasulullah Saw. yang berkenaan dengan fadhilah atau keutamaan suatu amal. Maulana Muhammad Zakarriya rh.a. telah menyusun satu kitab yang berkenaan dengan fadhilah amal. Di dalamnya dirangkum hadits-hadits Rasulullah Saw. mengenai keutamaan-keutamaan Sholat, dzikir, bacaan quran, haji, tabligh, sedekah, romadhan dan kisah kehidupan para sahabat serta keruntuhan ummat. Saya merekomendasikan kitab itu untuk kita baca setiap hari dan kita hidupkan menjadi suatu amalan harian untuk membuat taklim di rumah dan masjid kita. Agar diri kita dan ahli keluarga kita serta ahli jamaah di masjid kita senantiasa bergairah dan berlomba-lomba untuk beramal shaleh. Jika amalan shaleh telah kita buat dan menjadi suatu kecintaan kepada suatu masyarakat dan orang berlomba-lomba untuk melakukannya maka Allah t’ala akan menurunkan RahmatNya kepada kita semua. Jika Rahmat Allah ta’ala datang maka siapa yang bakal bisa menolaknya. Maka jika kehidupan kita selalu dipenuhi dengan Rahmat Allah Swt. segala sesuatunya akan menjadi mudah. Segala macam kesulitan akan ditarik dan diangkat oleh Allah ta’ala ke atas langit dan diganti dengan kemudahan-kemudahan serta keberkahan.

Selain mengenai ilmu fadhail kita juga perlu belajar mengenai ilmu masail. Ilmu masail adalah ilmu mengenai tata cara ibadah (ubuddiah) baik mengenai halal dan haram, boleh dan tidak boleh. Ilmu masail sangat penting untuk kita mendapatkannya, agar ibadah-ibadah yang kita kerjakan benar dan sesuai dengan tuntunan Rasullullah Saw. Ilmu masail harus berdampingan dengan ilmu fadhail. Jika seseorang hanya menuntut ilmu fadhail dan melupakan ilmu masail maka ibadahnya bisa jadi salah. Ibadah yang salah akan tertolak oleh Allah Swt. Sebaliknya jika seseorang hanya mementingkan ilmu masail tanpa ilmu fadhail maka dikhawatirkan akan menjadi fasik. Dia tahu perintah-perintah Allah Swt, tapi tidak melaksanakannya. Berapa banyak orang yang sekarang tahu dan mengerti akan perintah-perintah Allah Swt. akan tetapi malah merobohkannya. Dan tidak ada tempat buat orang yang fasik selain neraka. Untuk menuntut ilmu masail maka kita perlu hidupkan di masjid kita dan kampung kita. Kita bisa memanggil seorang ustad atau ulama yang paham mengenai agama sebagai tempat kita bertanya mengenai masalah-masalah agama. Atau kita juga bisa berkunjung secara rutin kepada alim ulama yang ada di sekitar tempat tinggal kita guna menanyakan masalah-masalah agama. Betapa pentingnya ilmu masail sehingga dikatakan jika di suatu kampung tidak ada seseorang yang alim mengenai agama maka masyarakat kampung itu wajib mewujudkan seorang alim ada diantara mereka. Jika mereka tidak berusaha mewujudkannya maka masyarakat itu telah berdosa. Pada jaman Sahabat ra.hum ada beberapa orang sahabat sebagai tempat bertanya. Diantaranya yang terkenal adalah Abdullah bin Mas’ud ra., Adullah bin Umar ra., Ummul Mukminin Siti Aiysah rh.a, Abu Hurairah r.a.dan beberapa sahabat yang lainnya.

Selanjutnya untuk melengkapi itu semua kita senantiasa harus menyampaikan pentingnya amal agama kepada setiap orang. Menyampaikan agama kepada saudara kita yang lain adalah perintah Allah swt. yang nilainya tinggi di sisi Allah Swt. Dakwah adalah nama namalan bukan nama suatu organisasi ataupun lembaga. Rasulullah tidak pernah membuat suatu organisasi atau lembaga dalam berdakwah. Organisasi sudah dibentuk oleh Allah Swt. yaitu islam. Islam adalah organisasi besar yang telah Allah satukan dengan satu kalimat yaitu "Laa ilaha Illallaah". Semua manusia yang memilki kalimah "Laa ilaha Illallaah" adalah anggota organisasi islam. Tidak perlu kartu anggota untuk menjadi bagian dalam organisasi islam. Cukup mengucapkan kalimat "Laa ilaha Illallaah Muhammadur Rasulullaah" sudah bisa menjadi bagian dari ummat islam dan mendapatkan hak untuk masuk ke dalam surgaNya Allah Swt. Dakwah adalah perkara penting dan perkara pertama yang Allah Swt. perintahkan kepada setiap nabi-nabi yang diutus ke muka bumi. Hadits yang mengatakan "Sampaikanlah walau satu ayat" adalah mengenai perkara dakwah. Dalam satu ayat Allah Swt. mengatakan "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" adalah tantangan Allah kepada hambaNya dan jaminan bahwa orang yang senantiasa mengajak kepada Allah (dakwah) adalah perkataan yang paling baik. Orang yang berdakwah senantiasa beramal shaleh dan menyerahkan dirinya bulat-bulat kepada Allah Swt. Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang berkenaan dengan dakwah. Untuk itu kita perlu wujudkan suasana dakwah ke dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah adalah maksud hidup kita dan perintah Allah Swt yang mesti kita laksanakan sampai mati. Dalam dakwah ada nusroh ghaibiah dan bantuan Allah Swt. Dakwah yang dikerjakan dengan penuh keihklasan dan ketawajuhan akan mendatangkan manfaat yang besar dalam hidup kita. Seorang da’i yang benar tidak akan meminta bayaran atas seruannya. Bayarannya adalah keridhoan Allah Swt. Bagi da’i keridhoan Allah adalah segala-galanya. Keridhoan Allah teramat mahal dan untuk mendapatkannya diperlukan perjuangan dan pengorbanan. Harta, diri dan waktu kita perlu kita korbankan untuk agama Allah Swt. sebagai tanda bakti kita kepada Allah Swt dan RasulNya. Dan nanti Allah Swt. akan menggantinya dengan Surga. Surga tak sebanding dengan harta dan diri kita yang kita korbankan untuk agama. Untuk mendapatkan surga kita perlu keridhoan Allah Swt. Keridhoan Allah Swt yang terbesar akan datang jika kita mau berkorban atas agama. Sebagaimana nabi Ibrahim yang telah meninggalkan Siti Hajar dan Ismail untuk berkorban atas agama selama 18 tahun. Sebagaimana para sahabat yang telah bersusah payah dan berkorban untuk agama. Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa mengorbankan harta dan diri untuk agama adalah sesat maka dia perlu belajar Al Quran lagi. Justru pernyataanya adalah sesat dan menyesatkan. Apakah dia tidak melihat bagaimana nabi-nabi berkorban untuk agama. Apakah dia tidak mendengar bahwa Rasulullah Saw. dan para sahabatnya telah berjuang dan berkorban habis-habisan untuk agama. Abu Bakar As Shidiq telah habis 8 tokonya setelah masuk islam dan berkorban untuk agama. Umar bin Khattab telah mengorbankan separuh hartanya ketika perang tabuk. Semua sahabat telah berkorban atas agama. Jika kita mau mendapatkan keridhoan Allah Swt. sebagaimana para sahabat telah mendapatkannya maka kita perlu meniru perjuangan para sahabat r.hum. Bantuan Allah Swt. akan datang kepada ummat islam jika ummat islam mau meninggalkan rumah dan perkerjaan serta keluarganya untuk menyeru kepada agama Allah. Kita datang ke kampung-kampung dan seluruh negeri dengan berjamaah untuk mengajak manusia kepada agama Allah Swt. Maka dengan bergeraknya ummat islam dari tempat ke tempat lain, dari desa ke kota, dari kota ke desa ibarat seperti air yang mengalir yang mensucikan. Air yang tergenang tidak dapat mensucikan. Air yang mengalir walau sedikit akan mensucikan dan dapat untuk kita berthaharah. Agar kemaksiatan ini sirna dari muka bumi maka kita perlu bergerak dan saling mengajak kepada kebaikan. Ini adalah perintah Allah Swt. yang tidak dapat dibantah dan ditawar. Di dalam perintah Allah ada kerberkahan dan keselamatan. Insya Allah..

Amalan-Amalan Kebaikan untuk Mendulang Pahala

Risalah di bawah ini mengulas sedikit tentang beberapa amalan yang mudah dilaksanakan dan akan mendapatkan ganjaran pahala yang sangat besar dengan karunia dari Allah SWT. Amalan-amalan ini banyak dilalaikan dan diremehkan oleh sebagian besar manusia, padahal di dalamnya terdapat banyak pahala. Adapun amalan-amalan itu adalah sebagai berikut:

1. Memperbanyak sholat di al-Haramain asy-Syarifain (Masjid Haram dan Masjid Nabawi). Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra. Rasulullah saw. bersabda: Shalat di masjidku ini lebih afdhal dari 1000 sholat di masjid lainnya kecuali masjid Haram, dan sholat di masjid Haram lebih afdhal dari 100.000 sholat di masjid lainnya. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Dan sholat seorang wanita di rumahnya lebih baik daripada sholat di masjid Haram dan masjid Nabawi.

2. Sholat di masjid Quba`. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang keluar hingga sampai ke masjid ini, masjid Quba`, lalu sholat di dalamnya, maka baginya pahala yang sama dengan (pahala) umroh. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah)

3. Rutin melaksanakan sholat Dhuha. Dan waktu yang terbaik untuk melak- sanakannya adalah ketika matahari sudah semakin terik, Rasulullah saw. bersabda: Sholatnya orang-orang yang bertaubat adalah ketika unta kecil telah merasakan panasnya (matahari). (HR. Muslim)

4. Menggandakan istighfar. Seperti dengan membaca doa: Ya Allah, ampunilah orang-orang mukminin dan mukminat, orang-orang muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup di antara mereka maupun yang sudah meninggal. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang meminta ampun untuk orang-orang mukmin dan mukminat maka Allah akan menuliskan untuknya setiap mukmin dan mukminat satu kebaikan. (HR. Thabrani)

5. Qiyamul Lail pada saat Lailatul Qodar. Tahukah Anda bahwa pahala orang yang melaksanakan qiyamul lail pada saat lailatul qodar lebih afdhal dari pahala ibadah selama kira-kira 83 tahun lebih 3 bulan? Allah swt. berfirman: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al-Qodar: 1-5)

6. Menggandakan tasbih. Yaitu dengan membaca: Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, keridhoan diri-Nya, seberat Ars-Nya, dan sepanjang kalimat-Nya.

7. Membaca doa ketika akan memasuki pasar. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang memasuki pasar maka hendaklah ia membaca [Laa ilaaha illallahu wahdahuu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumiitu, wa huwa hayyun laa yamuutu, biyadihil khoir, wa huwa `alaa kulli syai`in qodiir] (Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian, Yang menghidupkan dan Mematikan. Ia hidup dan tidak mati, di Tangan-Nya kebaikan dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu.), maka Allah akan menulis baginya satu juta kebaikan, dihapuskan darinya satu juta kejelekan dan diangkat derajatnya satu juta derajat. Dan dalam riwayat lain disebutkan: Dan akan dibangun untuknya rumah di surga. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim)

8. Berumroh di bulan Romadhon. Karena berumroh di bulan Romadhon sama dengan berhaji sekali. Sebagaimana sebda Rasulullah saw. kepada Ummu Sinan: Bila bulan Romadhon tiba maka berumrohlah karena berumroh di saat tersebut sama dengan berhaji sekali. Atau bersabda: sama dengan berhaji bersamaku. (Muttafaqun `alaihi)

9. Mengamalkan adab-adab pada hari Jumat. Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang memandikan atau mandi lalu bersegera dan berjalan kaki, tidak dengan mengendarai sesuatu, lalu mendekati imam, menyimak dan tidak bercanda, maka baginya setiap langkah amal setahun pahala puasa dan sholatnya. (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Nasai).

10. Puasa Sunnah. Nabi saw. menganjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah dalam beberapa hari tertentu dalam satu tahun, misalnya puasa dua hari (Senin dan Kamis), hari-hari putih (13, 14, 15 setiap bulan Hijriah), bulan Sya`ban, enam hari di bulan Syawal, Muharrom, puasa hari Arafah bagi selain jemaah haji dan pada hari Asyura. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, maka Allah akan menjauhkan wajahnya (dirinya) dari api neraka sejauh 70 tahun perjalanan. (HR. Ahmad)

11. Memberi buka puasa bagi orang-orang yang berpuasa. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang memberi buka pada orang yang berpuasa maka baginya sama dengan pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun. (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

12. Memperbanyak ucapan ~Laa haula walaa quwwata illaa billah~ (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah). Karena ucapan ini adalah salah satu kekayaan surga, sebagaimana dijelaskan dalam salah satu hadits Muttafaqun `alaihi dari Rasulullah.

13. Memenuhi kebutuhan manusia. Rasulullah saw. bersabda dalam salah satu hadits yang panjang: Aku berjalan beriring dengan saudaraku sesama muslim dalam suatu keperluan lebih aku senangi daripada beri`tikaf di masjid selama satu bulan. (HR. Thabrani dan ditahsin oleh Al-Albani).

14. Sholat dua rokaat setelah terbitnya matahari. Dari Anas bin Malik ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang sholat subuh berjamaah lalu duduk-duduk berdzikir kepada Allah hingga terbitnya matahari kemudian sholat dua rokaat maka ia akan mendapatkan pahala haji dan umroh. Beliau berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sempurna, sempurna, sempurna. (HR. Tirmidzi dan ditahsin oleh Al-Albani)

15. Menyantuni anak yatim. Dari Sahal bin Saad bahwa Rasulullah saw. bersabda: Saya dan pengasuh anak yatim di surga seperti ini. (HR. Bukhari) Beliau memberi isyarat dengan kedua jarinya, jari telunjuk dan tengah. Dan Anda bisa melakukan itu melalui salah satu yayasan atau lembaga sosial lainnya.

16. Senantiasa sholat jenazah. Dari Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang menghadiri jenazah hingga disholati maka baginya pahala satu qirath, dan siapa yang menghadirinya hingga dimakamkan maka ia akan mendapatkan dua pahala qirath. Dikatakan kepada beliau: Apakah qirath itu? Beliau menjawab: Yaitu seperti dua gunung yang besar. (Muttafaqun `alaihi)

17. Memperbanyak sholawat untuk Nabi saw. Jadi barangsiapa yang bersholawat untuk nabi saw. sekali, maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali, dan akan menjadi manusia paling utama nanti pada hari kiamat. Allah swt. mewakilkan malaikat yang berkeliling menyampaikan salam ummatnya kepada nabi mereka.

18. Sholat Isya dan Subuh secara berjamaah. Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang sholat isya secara berjamaah maka seakan-akan ia telah melaksanakan sholat tengah malam, dan barangsiapa yang sholat subuh berjamaah maka seakan- akan ia telah melaksanakan sholat sepanjang malam. (HR. Muslim)

19. Membaca tasbih, tahmid, dan takbir. Masing-masing 33 kali pada setiap selesai sholat, lalu membaca: ~laa ilaaha illallahu, wahdahuu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu, wahuwa `alaa kulli syai`in qodiir~. Ucapan ini memiliki keutamaan yang sangat besar sebagaimana diriwayatkan dalam hadits tentang orang-orang fakir Muhajirin yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah (hadits panjang Muttafaqun `alaihi) dalam bab Dzikir-dzikir yang dibaca setelah sholat fardhu.

20. Dakwah kepada Allah dan menasihati orang lain. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk maka ia akan mendapatkan pahala yang sama dengan pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun. Dan barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan maka ia pun akan menanggung dosa yang sama dengan dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikitpun. (HR. Muslim). Jadi bila Anda menasihati orang lain untuk menuju Allah maka pahala nasihat itu ukan mengalir untukmu selama nasihat itu masih berguna bagi dirinya hingga hari kiamat. Misalnya dengan menyebarkan kebaikan seperti tulisan-tulisan yang ada di hadapan Anda sekarang ini, maka Anda akan mendapatkan pahala orang yang mengamalkannya hingga hari kiamat dengan adzin Allah swt.

21. Sholat empat rokaat sebelum ashar. Sabda Rasulullah saw.: Semoga Allah merahmati seseorang yang sholat 4 rokaat sebelum ashar. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). Empat rokaat itu dilakukan dengan dua salam setelah adzan dan sebelum iqomah.

22. Mengunjungi orang yang sakit. Sabda Rasulullah saw.: Barangsiapa me- ngunjungi orang yang sakit, maka ia akan tetap di khurfah surga. Rasulullah saw. ditanya: Apakah khurfah surga itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Buah surga yang dipetik. (HR. Muslim) Dan Anda akan diampuni oleh 70.000 malaikat. (Sebagaimana yang terdapat dalam hadits panjang.)

23. Puasa, mengikuti jenazah, menengok orang yang sakit, dan memberi makan orang miskin. Bila semua ini terkumpul pada seorang muslim pada satu hari maka ia akan masuk surga dengan karunia Allah, sebagaimana yang terjadi pada diri Abu Bakar ra., di mana Rasulullah saw. bersabda dalam hadits yang panjang: Tidaklah hal itu semua berkumpul pada seseorang kecuali ia akan masuk surga. (HR. Muslim)

24. Mengadakan perdamaian di antara manusia. Allah swt. berfirman: Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi shodaqoh atau berbuat ma`ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia. (QS. An-Nisa: 114). Dan banyak hadits yang menunjukkan keutamaan hal itu.

25. Memperbanyak ucapan~Subhaanallahi walhamdulillahi walaailaaha illallahu wallahu akbar. Ucapan ini lebih afdhal daripada hari terbitnya matahari, sebagaimana terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Nabi saw.. Ucapan ini juga termasuk yang paling disenangi oleh Allah swt. sebagaimana dalam hadits shohih.

26. Membaca QS. Al-Ikhlas berulang-ulang. Karena surat ini sebanding dengan sepertiga Al-Quran dalam hal pahala dan kandungan maknanya, di mana surat ini mengandung Tauhid, pengagungan dan penghormatan kepada Allah swt.. Rasulullah saw. bersabda: Qul huwallahu ahad, sebanding dengan sepertiga Al-Quran, dan Qul yaa ayyuhal kaafirun, sebanding dengan seperempat Al-Quran. (HR. Thabrani dan ditashih oleh as-Suyuti dan al-Albani). Dan perlu diperhatikan bahwa sepertiga dalam keutamaan tidak berarti merasa cukup membacanya dan meninggalkan bacaan surat-surat Al-Quran lainnya.

27. Shodaqoh jariyah. Misalnya dengan membantu pembangunan masjid, penggalian sumur, madrasah, tempat pengungsian, pendidikan anak tentang agama yang benar dan adab-adab Islam serta pendidikan anak untuk selalu melakukan kebaikan, karena bila anak Adam meninggal maka amalannya akan terputus kecuali tiga hal, di antaranya adalah anak sholeh yang mendoakan orang tuanya. Termasuk pula mencetak, menyebarkan dan membagikan buku-buku dan kaset-kaset yang berguna ataupun memberikan dukungan dana melalui kantor-kantor kerjasama dakwah, penyuluhan dan bimbingan untuk orang-orang asing atau yayasan dan lembaga keagamaan.

28. Sholat empat rokaat sebelum dhuhur dan empat rokaat setelahnya. Dari Ummu Habibah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang senantiasa melaksanakan sholat sunnat 4 rokaat sebelum dhuhur dan 4 rokaat setelah dhuhur maka Allah akan mengharamkan baginya neraka. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi) Empat rokaat itu dengan dua salam antara adzan dan iqomah, dan 4 rokaat dengan dua salam setelah sholat dhuhur.

29. Qiyamul Lail, menyebarkan salam dan memberi makan. Dari Abdullah bin Salam ra., Nabi saw. bersabda: Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makan dan sholatlah di waktu malam sementara manusia sedang tidur, maka kalian akan masuk surga dengan selamat. (HR. Tirmidzi) Rasulullah saw. juga bersabda: Sholat yang paling afdhal setelah sholat fardhu adalah sholat lail. (HR. Muslim)

30. Mengikuti ucapan muadzin. Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang membaca ketika mendengar adzan: ~Allahumma rabba hadzihidda`watittaammati washsholatil qooimati aati Muhammadanil wasiilata walfadhiilata wab`atshu maqoomam mahmuudanilladzi wa `adtah~ (Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini (adzan) dan sholat (wajib) yang ditegakkan ini. Berilah wasilah (derajat yang tinggi) dan fadhilah kepada Rasulullah dan bangkitkanlah beliau pada maqom yang terpuji yang telah Engkau janjikan.) Maka ia berhak mendapatkan syafaatku nanti pada hari kiamat. (HR. Bukhari)

31. Memperbanyak membaca dan menghapal Al-Quran. Allah swt. berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. (QS. Faathir:29). Dari Ibnu Mas`ud ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah maka baginya satu kebaikan dan kebaikan itu dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan. Saya tidak mengatakan bahwa `alif laam mim` itu satu huruf, tetapi `alif` satu huruf, `laam` satu huruf, dan `mim` satu huruf. (HR. Tirmidzi dan berkata: Hadits hasan shohih)

32. Memperbanyak dzikir kepada Allah. Sabda Rasulullah saw.: Maukah kalian aku kabarkan kepada kalian amalan yang paling baik dan suci yang kalian miliki, yang paling tinggi dalam derajat kalian, paling baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak dan lebih baik daripada ketika kalian bertemu musuh lalu kalian memenggal lehernya atau mereka memenggal leher kalian? Mereka menjawab: Tentu. Beliau bersabda: Yaitu dzikir kepada Allah Ta`ala. (HR. Tirmidzi)

Catatan: Untuk Nomor 1, Nomor 2, dan Nomor 8, Insya Allah dapat terlaksana jika sekiranya kita berkunjung ke Makkah Al Mukarram (Arab Saudi).

Amalan Yang Tak Terputus

Muhadharah (ceramah) yang disampaikan oleh Syaikh Shalih Al Fauzan tentang syarah hadits “Apabila anak Adam meninggal dunia maka akan terputus segala amalannya kecuali tiga perkara…”.

Segala puji hanya milik Allah Yang mempunyai segala apa yang ada di langit maupun di bumi. Bagi-Nya segala pujian di dunia maupun di akherat dan Dialah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Sesungguhnya manusia diciptakan di alam kehidupan ini bertujuan untuk beramal, kemudian nanti akan dibangkitkan di hari kiamat untuk dibalas berdasarkan apa yang telah mereka amalkan. Maka manusia tidak diciptakan sia-sia, juga tidak ditelantarkan begitu saja. Orang yang beruntung adalah orang yang telah memberikan kebaikan untuk dirinya yang akan dia dapatkan simpanannya di sisi Allah. Dan orang yang celaka adalah orang yang yang memberikan kejelekan untuk dirinya yang akan mengakibatkan kesengsaraan.
Lihatlah kepada amal-amalmu, dan mawas dirilah sebelum datang ajalmu, karena kematian menandakan terputusnya amalan dan merupakan permulaan menuai balasan. Kematian begitu dekat namun kalian tak mengetahui kapan datangnya. Dan perhitungan amal sangat teliti namun kalian tak mengetahui kapan saatnya. Rambut beruban telah memberikan tanda peringatan akan kematian, maka bersiaplah menghadapinya. Kematian teman karib seseorang menandakan dekatnya kematian dirinya.
Ingatlah kematian, beramallah untuk menghadapi masa sesudahnya yang pasti kalian akan datang menemuinya dan menetap di sana. Jangan sampai dilalaikan dengan sesuatu yang kalian datangi tapi akan segara kalian tinggalkan. Jangan tertipu dengan impian-impian panjang lalu menjadi lupa dengan kedatangan ajal. Berapa banyak orang yang mendambakan sesuatu lalu tidak bisa dia dapatkan. Berapa banyak orang yang hidup dalam waktu paginya suatu hari, lalu tak menemui waktu sorenya; atau mengalami sorenya suatu malam namun tak menemui paginya. Berapa banyak orang ketika datang ajalnya berangan untuk ditunda beberapa saat lagi agar dia bisa memperbaiki kesalahannya serta melakukan apa yang telah dia lupakan. Maka dikatakan padanya : “Mustahil, apa yang kau harapkan telah berlalu, kami telah memperingatkanmu sebelumnya dan kami telah ancam kamu bahwa tidak ada waktu lagi untuk kembali”. Allah berfirman (yang artinya) :

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata : “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh? Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Munafiqun : 9-11)

Sebenarnya seseorang itu terhenti amalnya tatkala datang kematiannya. Tetapi ada beberapa amalan yang dilakukan pada saat hidupnya dan manfaatnya terus-menerus dipakai, maka pahalanya akan terus mengalir kepada pelakunya meskipun temponya berlangsung lama. Dan itu berbentuk segala usaha kebaikan yang bisa bermanfaat bagi manusia ataupun binatang ternak; seperti wakaf-wakaf untuk kebaikan, pohon-pohon berguna yang berbuah, sumber-sumber air minum, membangun masjid-masjid dan madrasah, anak keturunan yang shalih, mengajarkan ilmu bermanfaat dan mengarang kitab-kitab yang berfaedah.
Di dalam As Shahih diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

“Apabila seorang anak Adam meninggal, maka akan terputus amalannya kecuali tiga perkara : shadaqoh jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan kepadanya”.

Hadits ini menunjukkan terputusnya amalan seseorang itu dengan kematiannya, dan waktu untuk beramal adalah selama dia masih berada dalam kehidupannya.
Maka wajib bagi seorang muslim untuk berhati-hati dari sikap lalai dan membuang-buang waktu, dan hendaklah bersegera melakukan ketaatan sebelum datang kematian, tidak mengakhirkannya sampai waktu yang mungkin tidak bisa dia gapai. Dalil-dalil yang menunjukkan perintah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, bersegera dalam melakukan ketaatan dan bercepat-cepat untuk melakukan amalan banyak, menandakan bahwa kalau tidak segera dikerjakan hal itu akan luput dari tangan kita.

Hadits tadi menunjukkan dikecualikannya amalan kebaikan yang terus bisa dimanfaatkan setelah meninggalnya orang yang melakukannya, tidak terputus dengan kematian dia. Bahkan pahalanya akan terus mengalir selama bermanfaat meskipun bisa bertahan sampai lama.

Perkara-perkara itu adalah :
Pertama : shadaqah jariyah.
Para ulama telah menafsirinya dengan wakaf untuk kebaikan. Seperti mewakafkan tanah, masjid, madrasah, rumah hunian, kebun kurma, mushaf, kitab yang berguna, sumber-sumber air minum berupa sumur, bak, kran-kran minum dengan pendingin, dan lain sebagainya. Disini merupakan dalil disyariatkannya mewakafkan barang yang bermanfaat dan perintah untuk melakukannya, bahkan itu termasuk amalan yang paling mulia yang bisa dilakukan seseorang untuk kemuliaan dirinya di akhirat. Yang pertama ini bisa dilakukan oleh para ulama maupun orang awam.

Kedua : ilmu yang bermanfaat.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara seseorang mengajarkan ilmu kepada manusia perkara-perkara agama mereka. Ini khusus bagi para ulama yang menyebarkan ilmu dengan cara mengajar, mengarang dan menuliskannya. Orang yang awam juga bisa melakukannya dengan cara ikut serta di dalamnya berupa mencetak kitab-kitab yang bermanfaat atau membelinya lalu menyebarkannya atau mewakafkannya. Juga membeli mushaf lalu membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan atau meletakkannya di masjid-masjid. Hal ini menganjurkan kita untuk mempelajari ilmu dan mengajarkannya, menyiarkannya dan menyebarluaskan kitab-kitabnya agar bisa mengambil manfaat sebelum dan sesudah kematian dia.

Manfaat ilmu akan tetap ada selama di permukaan bumi ini masih ada seorang muslim yang sampai kepadanya ilmu tersebut. Berapa banyak ulama yang meninggal semenjak ratusan tahun yang lalu tetapi ilmunya masih ada dan dimanfaatkan melalui kitab-kitab yang telah dikarangnya lalu dipakai dari generasi ke generasi sesudahnya dengan perantara para muridnya kemudian para pencari ilmu setelah mereka. Dan setiap kali kaum muslimin menyebutkan nama dia, mereka selalu mendoakan kebaikan dan mendoakan agar Allah merahmati dia. Ini adalah fadhilah dari Allah yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki. Berapa banyak generasi yang diselamatkan Allah dari kesesatan dengan jasa seorang alim, maka alim itu mendapatkan seperti pahala orang yang mengikutinya sampai hari kiamat.

Ketiga : anak shalih
Anak shalih baik laki-laki maupun perempuan, anak kandung maupun cucu, akan terus mengalir kemanfaatan mereka untuk para orang tua berkat doa baik yang diterima Allah untuk ibu bapak mereka. Juga shadaqah yang dilakukan anak-anak shalih untuk orang tua, juga hajinya, bahkan doa yang diucapkan orang yang pernah mendapatkan kebaikan dari anak-anak tersebut. Seringkali orang yang mendapatkan kebaikan dari seseorang dia mengatakan : “Semoga Allah merahmati orang tuamu dan mengampuni mereka”.

Disini juga menunjukkan anjuran untuk menikah, dengan tujuan untuk mendapatkan anak yang shalih, dan melarang dari membenci banyaknya anak. Sebagian manusia kadang terpengaruh dengan propaganda-propaganda sesat sampai dia membenci banyaknya anak dan berusaha untuk membatasi kelahiran atau bahkan mengajak orang lain melakukan hal yang sama. Ini dikarenakan kebodohan mereka terhadap ilmu agama dan ketidaktahuan mereka tentang hasil yang akan didapatkan nanti, serta disebabkan karena lemahnya iman.

Dalam hadits tadi juga terdapat anjuran untuk mendidik anak agar menjadi shalih dan menumbuhkan mereka dalam ajaran Islam dan dalam keshalihan agar mereka menjadi generasi yang shalih buat orang tua mereka yang nantinya mendoakan kebaikan kepada mereka setelah meninggal. Dan terus menerus kebaikan pahala akan mengalir meskipun telah terputus amalan orang tua.

Pada zaman ini banyak sekali orang yang melalaikan permasalahan tersebut. Tidak memperhatikan kepada pendidikan anak-anaknya, justru mendidik anaknya agar rusak, dan tidak berusaha untuk memperbaikinya. Melihat anak-anaknya melakukan larangan dan meninggalkan kewajiban serta meninggalkan shalat, dia tidak memerintahkan mereka atau melarang. Atau melihat anak-anaknya bermain di jalanan, bergaul dengan teman-teman jelek, bahkan kadang pergi ke tempat-tempat yang disitu ada kerusakan, sama sekali tak menjadi pikirannya. Padahal kalau anaknya merusakkan salah satu benda yang dimilikinya, dia pasti akan menjadi lelaki tegas dan pahlawan pembela, membela harta dunianya namun sama sekali tak membela agamanya. Perhatiannya hanya untuk perbaikan harta dan tidak ada perhatian untuk kebaikan anak-anak dalam hidupnya, bagaimana setelah mati?

Maka bertaqwalah kalian wahai para bapak dalam perkara yang berkenaan dengan anak-anakmu agar mereka menjadi simpanan untukmu dan jangan sampai mereka menjadikan kalian rugi. Ketahuilah bahwa keshalihan anak tak akan terwujud begitu saja tanpa mengupayakan sebab, tanpa kesabaran dan kesusahan.

Hadits diatas juga menunjukkan bahwa anak disyariatkan mendoakan orang tuanya bersamaan dengan doa untuk dirinya di dalam maupun di luar sholat. Dan ini termasuk perbuatan berbakti yang akan terus ada setelah meninggalnya para orang tua.
Perkara-perkara yang tersebut di dalam hadits tadi adalah inti dari firman Allah Subhanahu wa ta’ala :

“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan”. (QS Yaasiin : 12)

Apa yang telah mereka kerjakan disini maksudnya adalah apa yang mereka lakukan secara langsung dalam hidupnya berupa amal-amal yang baik maupun yang buruk. Sedang bekas-bekas yang mereka tinggalkan maksudnya hasil dari amalannya yang terus terwujud setelah kematiannya yang baik maupun yang buruk.
Bekas-bekas amalan yang sampai kepada seorang hamba setelah meninggalnya ada tiga perkara :
Pertama : amal shalih yang dilakukan orang lain sebagai hasil upaya si mayit, berupa dakwah dan pengarahannya kepada orang itu sebelum meninggal.
Kedua : beberapa perkara yang digunakan orang lain berupa usaha-usaha kebaikan yang bermanfaat yang telah didirikan si mayit sebelum dia meninggal. Atau wakaf yang diwakafkannya pada saat masih hidup yang kemudian diambil hasilnya setelah dia meningga dunia.
Ketiga : amalan-amalan yang dilakukan orang yang masih hidup kemudian pahalanya dihadiahkan kepada si mayit berupa doa, shadaqoh dan amalan kebajikan yang lain.
Ibnu Majah meriwayatkan :

“Sesungguhnya amal kebaikan yang akan sampai kepada mayit setelah meninggalnya adalah : ilmu yang dia sebarkan, anak shalih yang dia tinggalkan, mushaf yang dia wariskan, masjid yang dia dirikan, rumah yang dipakai para musafir yang telah dia bangun, sungai yang dia alirkan, atau shadaqoh yang dia keluarkan dari hartanya pada saat dia masih hidup dan sehat, semua akan sampai kepadanya setelah dia meninggal”.

Maka berusahalah -semoga Allah merahmatimu-, untuk mengerahkan semua sebab dan melakukan amalan yang bermanfaat yang akan terus ada manfaatnya dan mengalir pahalanya setelah wafatmu, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman :

“Harta dan anak-anak shaleh adalah perhiasan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shaleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”. (QS Al Kahfi : 46)

Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada Muhammad, keluarga dan shahabatnya.