Rabu, 09 Februari 2011

Charles Evers: Masuk Islam Setelah Jadi Korban Pelecehan Seks Pastur

DUBAI (voa-islam.com): Skandal pedofil atau pelecehan seksual anak di bawah umur dalam tubuh gereja Katolik merusak kepercayaan panganut agama Katolik.

Charles Evers, seorang korban pelecehan yang dilakukan oleh pater Katolik, telah menjadi penganut agama Islam dan mengganti namanya menjadi Yusuf. "Katolik adalah kepercayaan yang mengerikan" tuturnya. Laporan Tijn Sadée en Robert Chesal.

Ke Mook
Dengan kegetiran yang sama, Yusuf Charles Evers, 59 tahun, mengikuti berita tentang skandal pelecehan seksual dalam tubuh gereja Katolik. "Apa yang telah terjadi sungguh mengerikan. Tapi saya sudah lama menyimpulkan agama Katolik itu gak beres." tuturnya.

Saat dia berusia dua belas tahun, Evers dikirim orang tuanya ke Gabriël College di Mook, Limburg. Sekarang dia tinggal di Dubai dan punya perusahaan sendiri yang menjual pakaian tradisional Islam. Pada tahun 1992 dia beralih menjadi penganut Islam dan mengganti namanya menjadi Yusuf. Untuk pertama kalinya dia berbicara tentang masa mudanya di Mook.

Korban
"Pater yang mengajar bahasa Latin, satu hari bertanya apa saya bisa membantunya membawakan beberapa buku. Saya harus membawanya ke gudang. Saat saya masuk, pater itu menutup pintu. Aneh. Saya tidak tahu sama sekali mengenai seks. Lalu dia bilang:"Ayo, ayo" dan dia memegang tangan saya dan meletakkan tangan saya diatas alat kelaminnya. Saya merasa ada sesuatu yang basah kental di tangan saya dan saya merasa jijik. Saat saya keluar dari gudang, beberapa anak berdiri di luar dan menertawakan saya. Mereka berkata:"Sekarang kamu korbannya."

Kesaksian Yusuf Evers dipandang unik dalam debat mengenai pemimpin agama pedofil, yang hingga saat ini tidak dicampuri kelangan muslim.

Pertanyaan Rasa Bersalah
"Jangan menipu diri" kata profesor Sami Zemni, pakar politik Islam Universitas Gent. "Jika kelompok rohaniawan menyebabkan skandal, maka institut gereja akan jatuh, tapi kekristenan tetap aman. Sebaliknya: jika seorang muslim melakukan hal yang salah, dan para fobia islam berseru Islam itu salah secara keseluruhan dan Al-Quran harus dibakar."

Zemni tidak sependapat bahwa skandal pedofil akan mengubah gambaran bahwa agama islam itu kejam dan agama kristen itu beradab. "Saya pikir debat ini akan berakhir dengan pertanyaan rasa bersalah. Gereja akan menangani masalah dan menutupi tuduhan, seperti yang selama ini selalu dilakukan."

Setan
"Memang apa yang terjadi di gereja katolik sangat memprihatinkan, tapi kita tidak mau dikait-kaitkan" demikian argumen seorang imam terkenal asal Belgia yang menolak memberi pendapat untuk penulisan artikel ini. Juga beberapa pemuda pemudi pemeluk agama Islam, yang dulunya dididik sebagai Katolik tapi menjadi Islam, menolak memberi komentar.

Membakar Sekolah
Puluhan tahun setelah emigrasinya ke Dubai, Yusuf Evers mengunjungi keluarganya di Belanda, dan melewati gedung sekolah lamanya di Mook. "Saya sudah sering bermimpi membakar gedung ini. Tapi saat ini gedungnya sudah dirubuhkan. Hanya gedung depannya masih berdiri. Saya ingin sekali merusaknya dengan tangan saya sendiri."

Dia tidak pernah bercerita pada orang tuanya mengenai pelecehan seksual yang dia alami. "Mereka pasti juga tidak ingin mendengarnya."

Jadi dia sendirian menghadapi traumanya. "Saya masih dengan jelas bisa mengingat bahwa saya harus melaporkan kejadian itu pada pemimpin pater. Saya masuk ke ruangan tanpa mengetuk pintu dan terkejut dengan apa yang saya lihat: pemimpin pater itu sedang duduk di atas meja dengan kedua kaki terbuka lebar, dan seorang pater sedang memberikan oral seks kepadanya."

Pengalaman Yusuf membuat dia menjadi seorang mualaf. "Ya, tentu saja. Jika saya mengingat kembali Gabriël College seluruh tubuh saya merinding. Itu adalah sebuah kepercayaan yang mengerikan." (za/RNW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar