Rabu, 07 Agustus 2013

Rukun Iman

Iman adalah persaksian kita dengan hati, yang diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan. Iman yang telah merasuk ke dalam hati akan terungkap dalam amalan jasmani. Iman yang belum masuk ke hati, tidak akan memberi pengaruh kebaikan pada tubuh.

Firman Allah, “Kami belum beriman, tetapi katakanlah kamu telah Islam, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu.” (Al Hujurat: 14). Karena iman bersifat yakin, bukan khayalan dan angan-angan.

Rukun Iman itu ada 6, yaitu:
1. Beriman kepada Allah
2. Beriman kepada para malaikat
3. Beriman kepada kitab-kitab
4. Beriman kepada para Rasul
5. Beriman kepada takdir baik dan buruk datangnya dari Allah semata
6. Beriman kepada hari Kiamat.
Tanda-tanda keimanan antara lain:
a. Meridhoi Allah dan agama-Nya
b. Merasa selalu bersama Allah
c. Gembira dalam kebaikan
d. Bertambah baik akhlaknya
e. Bertambah baik mu’amalahnya
f. Senantiasa menghasilkan manfaat
g. Bertambah erat persaudaraan
h. Bertambah lembut
Iman Kepada Allah

Dengan Ijmal : “Kita meyakini, bahwa Allah itu tidak ada bandingannya, Allah memiliki segala sifat-sifat ketuhanan dan kesempurnaan, serta Maha Suci dari sifat-sifat kekurangan, kelemahan, kerendahan, dan sebagainya.”

Dengan Tafshil: “Kita meyakini bahwa Allah itu Ada, Allah itu kekal, berlainan dengan sekalian makhluk, berdiri sendiri, Tunggal, Berkuasa, Berkemauan, Mengetahui, Hidup, Mendengar, Melihat, Berkata-kata.”

Sifat Jaiz Allah, antara sifat wajib dan sifat mustahil, bersifat mungkin. Jika Dia suka, Ia berbuat, dan jika tidak suka, Ia tidak perbuat. Jika Ia tidak berbuat, tidak siapapun yang dapat memaksa, dan jika ia berbuat, tidak ada siapapun yang dapat menghalangi.

Allah yang mengatur urusan segala makhluk, memerintah, melarang, mencipta, memberi rizki, mematikan, menghidupkan, memuliakan , menghinakan, mengganti siang dan malam, hari demi hari, menaikkan suatu pemerintahan dan menurunkannya, kekuasaan meliputi alam semesta. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu dan mampu membilang segala sesuatu, perndengaran-Nya mencakup berbagai suara dan tidak ada sesuatu yang menyamai dan menyerupai-Nya, bahkan Dia dapat mendengar suara hiruk-pikuk dalam perbedaan bahasa, pendengaran-Nya tidak dapat terganggu dengan pendengaran yang lain, tidak menjadi rancu karena banyak masalah, tidak jemu walaupun disibukkan dengan permintaan orang-orang yang berhajat. Penglihatan-Nya meliputi segala sesuatu yang tidak nampak, tidak ada yang tersembunyi dalam pandangan Allah, sehingga Dia dapat melihat langkah-langkah semut hitam yang berjalan di tengah padang pasir yang terbentang luas pada kegelapan malam.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar