Iman adalah persaksian kita dengan hati, yang diucapkan dengan lisan,
dan diamalkan dengan anggota badan. Iman yang telah merasuk ke dalam
hati akan terungkap dalam amalan jasmani. Iman yang belum masuk ke hati,
tidak akan memberi pengaruh kebaikan pada tubuh.
Firman Allah, “Kami belum beriman, tetapi katakanlah kamu telah
Islam, karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu.” (Al Hujurat: 14).
Karena iman bersifat yakin, bukan khayalan dan angan-angan.
1. Beriman kepada Allah
2. Beriman kepada para malaikat
3. Beriman kepada kitab-kitab
4. Beriman kepada para Rasul
5. Beriman kepada takdir baik dan buruk datangnya dari Allah semata
6. Beriman kepada hari Kiamat.
Tanda-tanda keimanan antara lain:
a. Meridhoi Allah dan agama-Nya
b. Merasa selalu bersama Allah
c. Gembira dalam kebaikan
d. Bertambah baik akhlaknya
e. Bertambah baik mu’amalahnya
f. Senantiasa menghasilkan manfaat
g. Bertambah erat persaudaraan
h. Bertambah lembut
Iman Kepada Allah
Dengan Ijmal : “Kita meyakini, bahwa Allah itu tidak ada
bandingannya, Allah memiliki segala sifat-sifat ketuhanan dan
kesempurnaan, serta Maha Suci dari sifat-sifat kekurangan, kelemahan,
kerendahan, dan sebagainya.”
Dengan Tafshil: “Kita meyakini bahwa Allah itu Ada, Allah itu kekal,
berlainan dengan sekalian makhluk, berdiri sendiri, Tunggal, Berkuasa,
Berkemauan, Mengetahui, Hidup, Mendengar, Melihat, Berkata-kata.”
Sifat Jaiz Allah, antara sifat wajib dan sifat mustahil, bersifat
mungkin. Jika Dia suka, Ia berbuat, dan jika tidak suka, Ia tidak
perbuat. Jika Ia tidak berbuat, tidak siapapun yang dapat memaksa, dan
jika ia berbuat, tidak ada siapapun yang dapat menghalangi.
Allah yang mengatur urusan segala makhluk, memerintah, melarang,
mencipta, memberi rizki, mematikan, menghidupkan, memuliakan ,
menghinakan, mengganti siang dan malam, hari demi hari, menaikkan suatu
pemerintahan dan menurunkannya, kekuasaan meliputi alam semesta.
Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu dan mampu membilang segala sesuatu,
perndengaran-Nya mencakup berbagai suara dan tidak ada sesuatu yang
menyamai dan menyerupai-Nya, bahkan Dia dapat mendengar suara
hiruk-pikuk dalam perbedaan bahasa, pendengaran-Nya tidak dapat
terganggu dengan pendengaran yang lain, tidak menjadi rancu karena
banyak masalah, tidak jemu walaupun disibukkan dengan permintaan
orang-orang yang berhajat. Penglihatan-Nya meliputi segala sesuatu yang
tidak nampak, tidak ada yang tersembunyi dalam pandangan Allah, sehingga
Dia dapat melihat langkah-langkah semut hitam yang berjalan di tengah
padang pasir yang terbentang luas pada kegelapan malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar