Rabu, 05 Agustus 2009

Masjid Raiwin: Pusat Dakwah Tanpa TV & Komputer

Masjid ini terletak di desa Raiwind, dekat kota Lahore. Disana terdapat sebah masjid yang sangat hidup kegiatannya (dakwah ila Alloh, taklim wa taklum, dzikir ibadah, serta khidmat/pelayanan) dan sangat lengkap fasilitasnya. Setidak-tidaknya ada 20.000 hingga 35.000 jamaah setiap waktunya yang memakmurkan masjid Raiwind. Ratusan jamaah keluar masuk setiap harinya. Dari masjid tersebut dikirim jamaah –jamaah dakwah ke seluruh penjuru dunia. Tidak ada satu pun negara di dunia ini yang belum pernah didatangi oleh jamaah dari masjid ini.

Demikian juga, setiap hari ratusan jamaah dari berbagai penjuru dunia datang ke masjid ini. Kebanyakan tamu-tamu tersebut berasal dari Timur Tengah dan Asia Tenggara seperti Malaysia dan sekitarnya. Jamaah-jamaah tersebut paling lama akan tinggal tujuh hari di Masjid Raiwind. Setelah itu mereka akan segera dikirimkan ke negara atau tempat yang dituju berdasarkan musyawarah. Mereka akan dikirim untuk waktu yang berbeda-beda, ada yang untuk sebulan, dua bulan, dua puluh hari, empat puluh hari dan sebagainya. Setelah selesai dari masanya, mereka akan kembali ke Masjid Raiwind, baru setelah itu mereka kan kembali ke rumahnya masing-masing untuk melanjutkan kerja agama di kampungnya masing-masing.

Selama di Masjid Raiwind, para jamaah akan dilayani dengan berbagai fasilitas. Kamar khusus tamu-tamu luar negeri. Klinik pengobatan dan perawatan dengan dokter-dokter gratis. Makan tiga kali sehari dengan menu yang cukup. Kantin dan pertokoan yang sangat lengkap. Tidak ada satupun dari petugas yang bekerja di masjid raiwind itu dibayar seperakpun. Bahkan seandainya ada yang dibayar, mereka akan marah. Dari tukang masak, pekerja bangunan, pelayan kebersihan, pembersih WC, dokter, tukang besi, pengurus tiket, pengurus toko, pengurus visa, pengurus kamar dan lain-lainnnya. Semua itu bekerja dengan ikhlas tanpa ada bayaran sedikitpun. Setiap harinya kurang lebih 700 orang yang bekerja di lokasi Masjid Raiwind.

Suatu ketika pernah ada seorang Komunis Rusia datang ke Masjid Raiwind. Ketika ia berkeliling melihat-lihat berbagai kegiatan di Masjid Raiwind, maka ia bertanya, “Berapakah jumlah orang yang bekerja setiap harinya mengurus tamu-tamu ini?” Dijawab: “Sekitar 700 orang”. “Berapa biaya yang dibutuhkan??” Dijawab: “Tidak ada sepeser rupiahpun, semuanya bekerja Lillahi Ta’ala. Maka mendengar hal itu, ia mencoba tinggal beberapa lama untuk membuktikan kebenarannya, ternyata demikianlah sebenarnya, maka ia pun langsung masuk islam.

Ribuan orang telah masuk islam dengan sebab pergerakan dakwah dari raiwind ini. Konon masjid raiwind ini telah ditandai merah oleh pusat-pusat intelijen dunia, karena aktivitas agamanya yang sangat mendunia. Banyak para intelijen berbagai Negara dikirim ke raiwind untuk memantau kegiatan agama disana dengan manyamar. Akan tetapi sebagian besar mereka setelah menyelidiki dengan mendalam keadaan di raiwind justru akhirnya masuk islam dengan sungguh-sungguh.

Di dalam masjid raiwind terdapat pondok pesantren, dengan ribuan santri dari ratusan Negara. Lulusannya tidak terhitung jumlahnya. Pada bulan Romadhon , para huffaznya adalah langganan tetap untuk menjadi imam di barbagai negara di Eropa dan Amerika. Di raiwind berkumpul berbagai pakar. Tidak sedikit ulama yang menguasai 10 sampai 15 bahasa asing. Ada yang khusus pakar dibidang tafsir, hadits, adab dan berbagai disiplin ilmu lainnya.

Di masjid raiwind juga terdapat para dai yang telah menghabiskan masa hidupnya untuk dakwah. Mereka disebut muqimin. Mereka adalah para pensiunan pejabat kelas atas, para pensiunan jenderal, para konglomerat yang jumlahnya mencapai hampir seribu orang. Mereka telah mewaqafkan hidup mereka untuk umat, Melalui sebab merekalah telah banyak negeri-negeri diujung Eropa, Afrika, Amerika, juga dikawasan Asia terbuka denga islam.

Kini mereka mengatur segala yang berhubungan dengan pergerakan dakwah dan tabligh diseluruh dunia. Merekalah yang memberikan petunjuk, mengatur rute-rute jamaah, mempersiapkan petunjuk jalan bagi jamaah, melayani para tamu, mengatur akomodasi, mengirim dan menarik jamaah, melayani para tamu, memperhatikan perkembangan setiap kampung yang didatangi dan yang ditinggal di seluruh dinia, menangani masalah masturah, pergerakan wanita-wanita da’iyyah, menangani para pelajar, para eksekutif, para ilmuwan dan cendekiawan, menangani birokrasi, perizinan dan lain sebagainya.

Walaupun demikian padat dengan berbagai kegiatan dan hiruk pikuk manusia tiada henti. Markas di raiwind sangat sederhana, tiada kecanggihan disana. Komputer, TV, telepon, ataupun alat-alat elektronik lainnya sama sekalit tidak ada. Bahkan media majalah, Koran, bulletin dan lainnya pun tidak ada. Tidak ada sehelai datapun yang ditulis dengan komputer. Semua diarsipkan melalui tulisan tangan. Dan hal itu dilakukan selama bertahun-tahun. Satu-satunya kecanggihan yang ada hanyalah, bahwa sebagian gedungnya menggunakan lift.

Sumber: Kupas tuntas jamaah tabligh, Jilid 3 http://tetesanhujan.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar