Senin, 30 November 2009

Khuruj Fi Sabilillah Untuk Terapi Berbagai Penyakit

Islam Therapy adalah program komprehensif internasional untuk menanggulangi masalah penyalahgunaan narkoba, HIV/AIDS, dan gangguan jiwa berbasis ajaran Islam. Program Islam Therapy disusun dari seluruh program Islami di seluruh dunia dengan mengingat bahwa Islam adalah agama universal. Antar program disusun agar saling terkait dan saling menguatkan. Islam Therapy menjadikan planet bumi sebagai Islam Therapy One Stop Centre, yaitu Pusat Terapi terbesar, dengan metode-metode terapi terlengkap, dan program yang komprehensif untuk para korban penyalahgunaan narkoba, ODHA, dan para pengidap gangguan jiwa di seluruh dunia.

Salah satu program dari Program Islam Therapy adalah khuruj Fi Sabilillah. Khuruj Fi Sabilillah artinya keluar di jalan Allah. Penggagas program ini adalah Syeikh maulana Ilyas al-Khandalawi, seorang ulama dari India. Syeikh Abul Hasan Ali An-Nadwi berkata, ”Sampai wafatnya, maulana Muhammad Ilyas rah.a pada zamannya merupakan seorang ulama terkenal yang telah menunaikan tugas dan tanggung jawab untuk mengembangkan usaha dakwah agama kepada manusia. Karena usaha beliau, beribu-ribu orang berbondong-bondong terjun dalam usaha ini. tiada satu lapisan masyakat pun tertinggal dalam mengikutinya. Orang kaya, orang miskin, intelek, masyarakat awam, seluruhnya telah ikut dalam usaha ini karena kekuatan pikir dan nur keimanan beliau”

Syeikh maulana Ilyas pernah berkata, ”Kami menginginkan dengan sebab usaha ini, dapat menyatukan antara ulama, ahli agama, dan ahli dunia agar terjalin kasih sayang dan kerjasama di setiap tempat, sehingga terwujud jalinan kasih sayang, saling membantu diantara ulama, ahli agama di majlis-majlis yang berbeda. Inilah kehendak kita, bahkan salah satu tujuan terpenting dari usaha ini, insya Allah hal tersebut dapat tercapai dengan sebab usaha ini. Pertentangan antara individu atau kelompok disebabkan perbedaan tujuan pribadi. Kita ingin agar setiapmuslim, siap berusaha demi agama dan menjadikan usaha dan khidmat agama menjadi maksud yang paling tinggi. Inilah yang harus diupayakan sekuat mungkin, sehingga terwujud perpaduan antara semangat dan cara mereka beramal. Dan hanya dengan cara inilah kebencian akan berganti dengan kecintaan. Cobalah renungkan betapa besar pahala mendamaikan antara dua orang yang berselisih. Maka betapa besar lagi pahala, usaha mendamaikan dan meyatukan berbagai kumpulan di kalangan umat Islam. Kita tidak dapat membayangkannya ”.

Saya pilih Khuruj Fi Sabilillah untuk dijadikan bagian dari Islam Therapy karena sesuai dengan Visi dan Misi Islam Therapy. Khuruj Fi Sabilillah merupakan Program Community Base Unit (CBU) yang ditawarkan oleh Islam Therapy. Khuruj Fi Sabilillah diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari ulama, undergrounders, pengusaha, sampai preman. Diikuti pula oleh umat Islam dari berbagai jemaah Islamiyah.

Di sini tidak boleh membicarakan aib, baik aib diri sendiri, orang lain maupun aib masyarakat. Tidak boleh membicarakan khilafiyah dalam masalah fiqh (perbedaan paham), tidak boleh membicarakan politik, pangkat, jabatan dan meminta sumbangan. Yang dibicarakan di sini hanya kebesaran Allah (Iman) dan amal shalih.

Bukan hanya teori agama, tapi juga langsung praktek bersama orang-orang yang sama-sama sedang belajar memperbaiki diri (Self Help Group). Mengajak kepada Allah bukan pada aliran atau golongan tertentu. Khuruj Fi Sabilillah– sebetulnya tidak memiliki nama dan bergerak secara Underground – bukan Organisasi tapi terorganisir sangat rapi karena selalu bermusyawarah terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan apapun.

Khuruj Fi Sabililllah (Islam Therapy menyebutnya I’tikaf) hanya mengajak kepada kebaikan bukan mencegah kemungkaran. Diikuti oleh umat Islam dari berbagai bangsa seperti Arab, Amerika, Perancis, Pakistan, Thailand, Jepang, China, Afrika, dan lain-lain. Jemaah dikirim mulai dari kota ke kota, dari propinsi ke propinsi, sampai dari Negara ke Negara; bahkan pulau terpencil sekali pun selama di sana ada manusia maka jemaah dikirim ke sana untuk menyampaikan agama.

Dalam kegiatannya, masing-masing peserta membiayai perjalanannya sendiri seperti untuk biaya makan dan transportasi dengan cara patungan. Orang-orang yang bergerak di MLM (Multi Level Marketing) akan lebih mengerti system yang ada di Khuruj Fi Sabilillah. Dalam sebulan orang-orang MLM bisa beraktivitas 27 hari dalam bisnis MLM Dunia dan 3 hari menjalankan super Mega bisnis – MLM Akhirat. hanya Perusahaan MLM Akhirat yang berani memberikan bonus triliunan kali lipat dari bonus terbesar yang diberikan oleh seluruh perusahaan MLM. Tidak akan mengalami kebangkrutan, Systemnya mudah dilaksanakan dan Big Boss-nya Maha Kaya.

Jika orang-orang MLM dan seluruh Pekerja Agama bergabung dan bekerjasama, Dahsyat sekali, Insya Allah, Agama akan bangkit kembali dalam waktu yang singkat dengan sangat mudah. Seluruh masjid akan seperti masjid Nabawy; selalu ada kegiatan keagamaan selama 24 jam. Dunia akan kembali damai dan pemerintah tidak perlu bingung memikirkan solusi dan mengeluarkan biaya besar untuk memperbaiki kekacauan di negerinya masing-masing.

Selain itu, strategi penjangkauan (outreach) yang dilakukan oleh jemaah khuruj, sangat bagus untuk dijadikan strategi penjangkauan oleh para petugas outreach.

Bagi yang tidak sedang dalam ketergantungan Narkoba, bisa langsung mencoba ikut khuruj fi sabilillah sedangkan bagi yang masih ketergantungan, harus ikut program pemulihan terlebih dahulu.

Pusatnya di Indonesia adalah di Masjid Kebon Jeruk Jakarta. Jemaah yang datang dari berbagai Negara terlebih dahulu ‘ditampung’ disini yang selanjutnya dikirim ke berbagai daerah di Indonesia. Sesama umat Islam dengan berbagai perbedaan seperti warna kulit, bahasa, budaya, kebangsaan, dan lain sebagainya bertemu, saling mengenal dan bergabung untuk mengagungkan Allah, memperbaiki diri dan beribadah.

Pengajian rutin di kebun jeruk adalah setiap kamis malam jum’at mulai Pukul 17 : 00 WIB – Selesai. Biasanya yang ceramah adalah ulama dari jemaah luar Negeri sehingga ceramahnya berbeda-beda bahasa dengan diterjemahkan oleh penerjemah. Di setiap daerah ada Masjid pusat Khuruj fi Sabilillah. Indahnya Islam akan kita temukan di sini sehingga begitu banyak non-Muslim yang akhirnya menjadi Muslim.

Disini muallaf bukan hanya cukup membaca dua kalimah syahadat namun juga terbina untuk menjadikan keunggulan Islam sebagai gaya hidup yang tidak akan pernah bisa didapatkan dari Agama sebelumnya.

Di sini memurnikan keimanan kepada Allah secara bertahap-tahap melalui pengorbanan diri, harta, dan waktu untuk agama sambil terus meningkatkan latihan. Saya menduga bahwa inilah yang di maksud Jamaah muslimin dalam hadist dari Hudzaifah dan seperti yang diterangkan oleh Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali, ”Ketahuilah wahai kaum muslimin, bahwa yang disebut Jama’ah Muslimin adalah yang tergabung di dalamnya seluruh kaum muslimin yang mempunyai imam yang melaksanakan hukum-hukum Allah. Adapun jama’ah yang bekerja untuk mengembalikan daulah khilafah, mereka adalah jama’ah minal muslimin yang wajib saling tolong menolong dalam urusannya dan menghilangkan perselisihan yang ada diantara individu supaya ada kesepakatan di bawah kalimat yang lurus dalam naungan kalimat tauhid”.

Saya mengusulkan kepada semua jemaah Islamiyah untuk menghapus nama jamaahnya masing-masing dan bergabung untuk mewujudkan kehidupan seperti jaman Rasululloh. Para sahabat pun sering berbeda paham dan mengamalkan agama sesuai dengan pemahaman masing-masing asalkan sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Saya secara pribadi tidak hanya menggunakan kitab Fadha’il Amal untuk ta’lim wa ta’lum. saya juga menggunakan kitab Muntakhab Ahadist. Saya tidak taklid dan terus mencari celah agar khuruj fi sabilillah bisa dilaksanakan oleh kalangan yang lebih luas. Dan berhubung saya menyadari bahwa saya bukan ahli ilmu agama, saya tidak akan malu belajar bayan (ceramah) sambil membaca (buku, artikel, dan lain sebagainya terutama yang dapat meningkatkan iman saya).

Berikut ini sebagian manfaat yang bisa kita dapatkan dari khuruj Fi sabilillah dan telah meliputi program-program penanganan korban penyalahgunaan narkoba apabila kita betul-betul dalam melaksanakannya :

  • Mengetahui pentingnya agama Islam untuk menyelesaikan segala masalah.
  • Keimanan bertambah, ada kekuatan mengamalkan agama, agama dipraktekkan bukan hanya sekedar teori. Ajaran agama sejak bangun tidur sampai tidur kembali diamalkan.
  • Sifat lembut hati dan siap bekerjasama untuk kebaikan dengan siapa saja, kapan saja, dan di mana saja. Dalam satu jemaah, apabila kita ikut jemaah antar provinsi, biasanya berbeda-beda suku dan sebelumnya tidak saling mengenal namun memiliki satu tujuan, yaitu memperbaiki keimanan dan memperbaiki diri (self help group). Sesama jemaah saling melayani untuk mendapatkan sifat rendah hati namun tidak rendah diri. Masing-masing melupakan status dan jabatan, semuanya sama dalam pandangan Allah.
  • Memiliki keberanian untuk bicara di depan orang banyak (public speaking), saling berbagi ilmu, saling menjaga.
  • Tidak boleh membicarakan aib, baik aib diri sendiri, aib orang lain, aib masyarakat, apalagi aib sesama jemaah. Tidak boleh membicarakan politik dan tidak boleh meminta sumbangan. Berusaha tidak memakai barang orang lain sekalipun sendal sesama jemaah.
  • Setiap pagi ada musyawarah pagi (morning meeting). Segala sesuatu harus berdasarkan musyawarah. Baik dalam memilih pemimpin atau siapa yang bertugas. Masing-masing mendapatkan tugas secara bergiliran dan bergantian. Ada tugas masak, tugas ceramah, tugas silaturahmi kepada para ulama, pemerintah, dan tokoh masyarakat setempat. Ini akan membentuk kebiasaan bermusyawarah terutama dengan anak istri di rumah.
  • Memiliki jiwa internasional. Bertemu sesama muslim dari seluruh dunia. Berpikiran global. Hilang keangkuhan memiliki ilmu atau harta yang banyak. Hilang rasa ingin disebut ulama dan dihormati.
  • Ada amalan intiqali (amalan ketika khuruj bersama jemaah/Terapeutik Community), ada amalan maqami (amalan ketika di daerah sendiri bersama warga sekitar dan keluarga/Family Therapy and Couple Support)
  • Harm Reduction (pengurangan dampak buruk) dan Demand Reduction (pengurangan permintaan narkoba) serta 12 Steps Islami. Selain belajar memperbaiki diri juga belajar mengajak orang lain memperbaiki diri dengan cara yang lembut dan bertahap.
  • Dan banyak lagi manfaat bagi kesehatan fisik, mental dan lingkungan hidup kita apabila kita melaksanakan program ini dengan benar sesuai arahan.

Langkah awal bagi Anda yang ingin memahami Program Islam Therapy adalah bergabung dengan jemaah khuruj yang datang ke masjid Anda. Libatkan diri Anda dalam program-program mereka. Daftarkan nama Anda untuk ikut khuruj 3 (tiga) hari. Laksanakan semua tertib dalam program khuruj fi sabilillah dengan baik.

Khuruj fi sabilillah saya ibaratkan muara tempat berkumpul air-jernih, keruh, kotor, dari gunung, dari kota, dari pedesaan, dsb- dari berbagai sungai sebelum memasuki lautan. Semua program-program Islami dan jemaah-jemaah Islamiyah serta kaum muslimin dan muslimat dari berbagai latar belakang, status, dan profesi di seluruh dunia seperti ESQ, La Tahzan, Quantum Ikhlas, MQ, Syalafi, Sufi, ulama, pengusaha, militer, drug users, ODHA, dan lain-lain berkumpul dalam Khuruj fi Sabilillah sebelum kita memasuki universalisme Islam dan persatuan kaum muslimin dan muslimat seluruh dunia.

Dengan demikian, saya berharap dalam program Khuruj Fi sabilillah ada seluruh program Islami dan jemaah Islamiyah di seluruh dunia. Misalnya ketika bayan (ceramah), kita juga menjelaskan agama kepada masyarakat dengan iptek, ilmu kesehatan, entepreneurship, konsep ESQ, La Tahzan, Quantum ikhlas, dan lain-lain sehingga penyampaian agama menjadi luar biasa dan sangat menarik hati semua kalangan masyarakat.

Ada pun orang-orang lama dalam program khuruj fi sabilillah, mulailah adakan peningkatan amal dan ilmu agama. Misalnya, betul-betul melaksanakan program-program Khuruj seperti amalan infiradhi, maqomi, dan intiqhali, serta berusaha lebih keras untuk memiliki 6 sifat sahabat. Kemudian bekerjasamalah dan saling berbagi ilmulah dengan jemaah Salafy. Setelah program-program Islami dan jemaah-jemaah Islamiyah berkumpul dan bersatu, baru kita hadapkan semuanya kepada al-Qur’an dan al-Hadist. Segala bid’ah kita tinggalkan dan kita melanjutkan hidup sesuai yang dikehendaki oleh Allah SWT. Wallahu a’lam. (Muhammad Yusuf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar