Sunday Times London menulis artikel tentang pergerakan dakwah terbesar (orang-orang biasa memberi nama harakatul iman, usaha dakwah tabligh atau jamaah tabligh) yang akan membuat kompleks masjid yang berukuran gigantic, yang akan menjadi markas dakwah di London, di atas area tanah seluas 10 hektar disebuah
Ya, diperlukan sebuah areal yang munasib dan luas untuk aktifitas usaha dakwah ini mengingat hari demi hari jumlah muslim di Inggris dan Eropa semakin bertambah, dan jumlah kaum muslimin yang telah ambil bagian dalam usaha dakwah ini semakin meningkat pesat. Pada tahun 2007 mencapai angka 57.000.000 umat muslim, dan sebanyak 2.8 juta yang bermukim di Inggris. Pada setiap Ijtima’ (pertemuan tahunan umat Islam seluruh dunia) diberbagai negara dan benua dengan waktu pengadaan hanya 3 hari, jemaah ini mampu menghadirkan 6 sampai 10 Juta umat muslim dari seluruh penjuru dunia, dan mengeluarkan sedikitnya 100.000 rombongan dakwah, belum lagi jumlah ratusan hingga ribuan jama’ah yang setiap harinya dikeluarkan dari setiap negara yang masing-masing mempunyai markaz dakwah untuk berdakwah dengan membawa akhlak, sunnah dan adab-adab Rasulullah SAW keseluruh pelosok bumi hingga ke pulau-pulau terpencil sekalipun.
Usaha ini adalah usaha dakwah Rasulullah SAW yang telah lama mati dan ditinggalkan, yang kemudian dihidupkan kembali oleh maulana Muhammad Ilyas (rah.), yang ingin menyebarkan kesadaran akhlakul kharimah Rasulullah SAW dengan mengutamakan persatuan antara umat muslim di seluruh dunia dan berjanji bahwa hanya dengan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah SAW, umat Islam akan memperoleh kejayaan. Dalam kurun waktu 80 tahun, diantara berbagai tudingan pahit, hinaan, kecaman bahkan fitnah, jemaah ini mampu berkembang demikian pesatnya dengan pertolongan Allah SWT. Pahit memang, namun kenyataan itulah yang harus diterima dalam kerja dakwah cara nabi (minhajin nubuwwah). Dan seluruh pekerja-pekerja dakwah tabligh pun sudah sangat terbiasa dengan perlakuan tersebut sehingga selalu menerimanya sebagai bagian dari tarbiyah Allah SWT guna meningkatkan ghirah dakwah, yaitu menjadikan dakwah maksud hidup, hidup untuk dakwah, dakwah sampai mati dan mati dalam dakwah. Dalam menghadapi fitnah dan celaan, tidak ada satu buku putih-pun dikeluarkan oleh ulama-ulama yang terlibat dalam usaha dakwah ini. Atau klarifikasi apalagi jumpa pers. Karena usaha ini adalah usaha dengan cara nabi dimana mengutamakan : Gerak (qadam) bukan Tulisan (qalam), Persatuan (Ittihad) bukan Perpecahan (Ikhtilaf), Senyap-senyap (Istitar) bukan Gembar-Gembor (Isytihar), Kabar gembira (Tabsyir) bukan kabar buruk (tanfir).
Jamaah ini memiliki sifat ketaatan kepada amir atau pimpinan yang luar biasa (sami’na wa ato’na). Jamaah ini memiliki satu fikir, satu tujuan, satu gerak dan satu cara dalam dakwah, keseluruhannya berdasarkan tertib dakwah yang sama di seluruh dunia. Seorang ulama pernah mengatakan bahwa jamaah ini adalah satu-satunya jamaah yang saat ini paling siap ketika ada panggilan jihad dari khalifah. Jamaah ini sudah terbiasa meninggalkan keluarga untuk beberapa waktu lamanya, dan terbiasa dengan
Kasat mata mereka memang kelihatan lemah sekali. Sungguh suatu ironi yang luar biasa apabila jamaah dakwah ini harus dihadapkan dengan tentara-tentara kafir dan musuh Islam dengan keterampilan perang dan teknologi senjata-senjata yang demikian canggihnya. Hanya ejekan dan bahan tertawaan saja yang akan diterima oleh jamaah ini. Sungguh bagaikan David yang melawan Goliath. Mereka juga sering diremehkan karena tidak berpolitik. Bagi jamaah ini berpolitik yang benar bukanlah berdasarkan kepada kepentingan golongan saja sehingga menimbulkan perpecahan sesama muslim karena beda kepentingan, tetapi ”politik” yang sesungguhnya adalah ”politik” cara nabi bagaimana menimbulkan persatuan dan kasih sayang seluruh umat di seluruh alam, dan bagaimana seluruh umat (dari zaman nabi Adam hingga bayi terakhir yang lahir di dunia) selamat dari siksa neraka.
Lalu dimana kekuatannya? Dari ketentaraankah, atau perekonomian, atau teknologi, atau kancah politik praktis? Amalan agama yang sempurna dengan diiringi kerendahan hati & ke-tawajuhan hanya pada Allah beserta Rasul-Nya sajalah yang menjadi kekuatan dan ”senjata” yang amat sangat Dahsyat, dan yang amat sangat ditakuti oleh musuh-musuh Islam. Bagaikan rayap-rayap kecil yang terlihat ”tak berdaya” yang akan mampu menumbangkan pohon-pohon besar dari kecongkakan musuh-musuh Islam. Hal ini sejalan dengan sejarah Rasulullah SAW dan Para Sahabat R.A. yang mampu mengislamkan bangsa besar Persia dan Romawi dengan mengetuk pintu rakyatnya satu demi satu dengan membawa akhlakul kharimah. Kalau rakyatnya sudah mayoritas Islam, pemerintahnya dapat berbuat apa?
Bahkan bila seluruh musuh-musuh Islam bermaksud menghancurkan dan mem-bom markaz dakwah tabligh maka hanya usaha yang sia-sia belaka. Markaz dakwah tabligh tersebar hingga ke pelosok-pelosok kampung diseluruh penjuru dunia, ada halaqoh-halaqoh-nya dan muhallah-muhallah di bawahnya. Dan bahkan rumah-rumah seluruh ahli dakwah telah hidup amalan masjid nabawi (hidup amal dakwah, ta’lim, zikir ibadah dan khidmat) sehingga merupakan madrasah iman dan amal yang Insya Allah dijaga oleh para malaikat-malaikat Allah SWT. Kalau pun terjadi situasi darurat maka halaqoh manapun bisa dijadikan markaz pusat. Butuh berapa ton TNT & C4 ataupun mungkin berapa banyak tangki Uranium yang akan dihabiskan untuk membom markaz dakwah tabligh?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar