"Dan   mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan)   sholat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi   orang-orang yang khusyuk"  (Al-Baqarah 45).
Dalam   ayat tersebut Allah mengendaki agar kita segera mengamalkan shalat  jika  kita berada dalam kesulitan. Hasil dari kesungguhan kita dalam   mengerjakan perintah Allah tersebut sungguh-sungguh dapat menyelesaikan   setiap kesulitan yang ada pada diri kita. Ini adalah tawaran Allah Swt   kepada kita. Shalat, adalah satu pilihan dan kesempatan agar setiap   masalah kehidupan yang menimpa kita dapat segera Allah ta’ala angkat   dari diri kita. Shalat, merupakan salah satu sumber penyelesaian setiap   kesulitan. kekhusyuan dalam sholat dapat mendatangkan Rahmat dan   pertolongan Allah kepada diri kita. Rahmat Allah Swt. lah yang   meyelesaikan masalah-masalah kita. Dan untuk menarik Rahmat Allah Swt.   agar datang kepada kita Allah ta’ala berikan satu cara dengan amalan   sholat. Jika kita mengerjakannya dengan penuh tertib, sarat dan rukunnya   terpenuhi Allah pasti dan pasti akan mendatangkan manfaat yang besar   kepada diri kita. Kenapa setiap sholat yang kita kerjakan belum mampu   menyelesaikan masalah-masalah kita, karena sholat yang kita kerjakan   belum sesuai dengan tertib seperti yang dikehendaki Allah Swt. Sarat dan   rukun sholat kita masih belum benar sehingga tak mampu menarik bantuan   Allah Swt. Kekhusyuan sholat kita pun masih dalam kadar yang terendah   atau bahkan lenyap dari dalam diri kita. Sehingga ketika kita melakukan   sholat yang ada di pikiran dan hati kita adalah perkara-perkara selain   Allah Swt.. Keagungan Allah Swt tidak ada dalam hati kita, ketakutan   kepada Allah Swt tidak ada pada diri kita ketika sholat. Ketika kita   sholat tidak ada rasa tawadhu dan merendahkan diri dihadapan Allah Swt.   Bahkan kita tak mampu menangis dihadapan Allah Swt. ketika sholat.   Apakah dengan kualitas sholat yang semacam itu kita akan berharap besar   Allah ta’ala akan datang kepada kita dan menolong kita?
Iman   kita yang lemah membuat kita tidak yakin dalam setiap amalan yang kita   kerjakan, hingga kadar dan kualitas sholat kita tak mampu membuat   penyelesaian dalam setiap masalah.  Kualitas sholat kita terlalu buruk   sehingga tak mampu membuat Allah Swt. tersenyum dan iba kepada diri   kita. Bahkan terlalu buruk sehingga jika selesai sholatpun keresahan dan   kesempitan datang lagi menyerang hati kita. Dalam satu hadits   diceritakan bahwa sholat yang buruk akan dicampakkan oleh Allah swt.   seperti Allah mencampakkan kain yang buruk ke muka kita. Sholat yang   buruk tidak memiliki nilai di sisi Allah Swt.  Ibarat  memberi suatu   hadiah maka sudah semestinya kita memberi hadiah yang terbaik buat   kekasih kita Allah Swt. Untuk itu kita perlu meningkatkan kualitas   sholat kita dihadapan Allah ta’ala.
Bagaimana   caranya agar kualitas sholat kita menjadi baik di sisi Allah Swt.   Caranya adalah dengan berlatih hari demi hari. Setiap saat kita latih   terus menerus dan sedikit demi sedikit sampai ada peningkatan dalam   sholat kita. Hal pertama yang harus kita miliki adalah keyakinan   yang kuat bahwa dengan sholat akan meyelesaikan masalah-masalah kita.   Kita perlu memahamkan ke dalam diri kita bahwa sholat adalah sesuatu   yang besar di sisi Allah Swt. Setiap gerakan-gerakan sholat, kekhusyuan   dalam sholat adalah sesuatu yang bernilai di sisi Allah Swt. Maka   kerjakanlah sholat penuh dengan kekhusyuan dan kehati-hatian   (memperhatikan sekali gerakan-gerkan di dalam sholat). Ingat bahwa Allah   sesuai dengan prasangka hambaNya. Bagaimana Allah adalah bagaimana   perasaan kita menyangkaNya. Jika kita tidak yakin kepada Allah Swt maka   Allah pun akan melakukan hal yang sama kepada diri kita. Akan tetapi   jika kita berusaha mendekat dan yakin kepadaNya maka langkah Allah akan   jauh lebih cepat dari langkah kita. Dalam satu hadits Qudsi dikatakan :
"Aku   selalu menuruti sangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu   menyertainya ketika ia berzikir kepada-Ku. Dan jika ia ingat kepada-Ku   di dalam jiwanya, maka Akupun mengingatnya di dalam Zat-Ku. Dan jika ia   ingat kepada-Ku ditempat ramai, Akupun mengingatnya ditempat ramai yang   lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku pun   mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka  Aku  pun ingat kepadanya satu depa. Dan jika ia datang kepada-Ku dengan   berjalan, Aku pun akan datang kepadanya dengan berlari cepat "
 
Dan sholat adalah Dzikir yang terbesar. Ulama mengatakan maksud dari perkataan "Waladzikrullaahi Akbar" adalah sholat. Sholat   adalah hak Allah Swt. yang mesti kita tunaikan. Untuk itu setiap  datang  panggilan adzan kita mesti sadar bahwa Allah ta’ala telah  memanggil  kita. Dengan kita datang untuk menyambut seruan adzan maka  kita telah  berlatih untuk belajar menta’ati Allah Swt. Adzan bukan  hanya sekedar  batasan waktu-waktu sholat, akan tetapi jauh lebih dari  itu, adzan  adalah panggilan dari Sang Maha Pencipta kepada  hamba-hambaNya untuk  segera mendatangiNya dan menunaikan hak-hakNya.  Andaikata ada satu  pemimpin yang adil serta memilki kebaikan ada di  depan kita maka ketika  adzan datang memanggil kita akan jauh lebih  lebih utama bagi kita untuk  menunaikan panggilan adzan. Untuk itu kita  harus selalu menunaikan  panggilan adzan.
Berlatihlah   sholat-sholat sunnah hingga lelah. Kelelahan dalam melatih diri dalam   amalan sholat-sholat sunnah akan mendatangkan kesukaan Allah Swt.   Seorang alim pernah menganjurkan jika kita mempunyai hajat baik dunia   maupun akhirat maka kerjakan sholat hajat berulang-ulang. Misalnya   dengan kita membuat target dalam sehari atau semalam mengerjakan sholat   hajat 20 rakaat selama satu bulan. Maka jika kita kerjakan dalam  sebulan  penuh sholat hajat yang kita kerjakan akan menjadi 600 rakaat.  Jika  dalam enam ratus rakaat yang kita kerjakan hajat kita belum  dipenuhi  Allah Swt, perlu ditambah menjadi 1000 rakaat. Jangan  bayangkan 1000  rakaatnya, tapi bayangkan hal yang kecil yaitu 20 rakaat  dalam setiap  malam. Perlu kita bayangkan juga bahwa dengan kita  mengerjakan sholat  hajat berkali-kali adalah menunjukkan bahwa kita  sungguh-sungguh dalam  mengerjakannya dan bersungguh-sungguh dalam  berhajat kepada Allah Swt.  Jangan berputus asa. Jika kita tidak mampu  yang besar kerjakan yang  kecil terlebih dahulu, misalnya 4 atau 2  rakaat setiap hari, berikutnya  tambah dan tambah lagi sesuai dengan  kemampuan diri. Jika belum mapu  mengerjakan setiap hari maka kerjakan 2  hari sekali secara rutin. Jangan  kita beralasan bahwa hal itu terlalu  berat tapi malah kita tidak  melakukannya sama sekali. Ini adalah  kesalahan yang fatal dan bisikan  syaitan yang membuat kita berpikir  seperti itu. Ingat syaitan tidak akan  pernah  berhenti  untuk   mempengaruhi manusia  untuk ta’at kepada Allah  Swt. Segala cara akan  dibuatnya sehingga kita semakin jauh dan menjauhi  Allah Swt.
Janganlah   pernah berhenti untuk membuat amalan baik setiap harinya. Jika sholat   hajat yang kita kerjakan belum mendatangkan bantuan Allah Swt., maka   kita perlu buat juga amalan-amalan yang lain untuk mendukungnya.   Sesungguhnya kita tidak mengetahui kantung-kantung keridhoan Allah   ta’ala berada dimana. Kita bisa juga berlatih untuk membuat amalan   sedekah guna menarik bantuan Allah. Sedekah yang kita kerjakan tidak   harus besar dan sesuai kemampuan kita. Kita bisa memperhatikan   lingkungan yang ada di sekitar kita dan kita cari orang-orang yang hidup   dalam kekurangan serta butuh bantuan uluran tangan kita untuk   membantunya. Berilah apa yang kita bisa dam semampu kita. Undang    Kesukaan Allah dengan memberi kepada mahkluk Allah Swt. Allah sangat   senang kepada orang yang suka memberi. Dan harta kita yang sebenarnya   adalah harta yang kita tabungkan dalam bankNya Allah Swt. Dalam satu   hadits dikatakan bahwa sedekah akan mendatangkan rizki yang tidak   disangka-sangka. Datangnya Rizki bukan sesuai dengan keinginan kita,   tapi sesuai dengan maunya Allah ta’ala. Untuk itu  amalan yang kita   kerjakan senantiasa kita lakukan dengan penuh kesungguhan dan   keihklasan. Karena Allah Swt. hanya menerima amalan yang kita kerjakan   penuh dengan keihklasan. Jika kita belum memilki keihklasan maka hal ini   juga kita perlu latih hingga ihklas ada pada diri kita. Intinya adalah   berlatih sedikit demi sedikit. Sehingga ada kecintaan kepada kita  untuk  selalu berbuat baik. Nantinya jika kita sudah terbiasa melakukan  amalan  baik maka akan menjadi sifat dalam diri kita untuk berbuat baik.  Ada  perasaaan hilang dari diri kita jika dalam satu hari kita tidak  berbuat  baik. Jangan bayangkan perbuatan baik itu susah. Justru  sebaliknya  perbuatan baik itu mudah dan sangat mudah. Bukankah  tersenyum kepada  saudara muslim kita yang lain juga bernilai di sisi  Allah Swt. Senyum  dikatakan dalam sebuah hadits adalah sedekah. Atau  kita juga bisa  berbuat baik kepada orang tua kita atau saudara kita  atau kepada setiap  orang yang ada di lingkungan kita. Kita senantiasa  harus berusaha  memilki kecerdasan dan kejelian dalam melihat peluang  untuk berbuat baik  dalam 24 jam yang kita miliki. Terus lakukan hal  seperti itu sampai  Allah Swt membuat keputusan untuk membantu dan  menyelesaikan masalah  kita.
Hal  yang  penting juga agar kita selalu memanjatkan doa kepada Allah Swt.  Jangan  pernah berhenti untuk berdoa walau seburuk apapun kualitas doa  kita.  Mintalah kepada Allah Swt. agar Allah Swt. memberikan kepada kita   sifat-sifat yang baik. Mintalah keimanan, kesabaran, sifat syukur, qona’ah, dan  sifat ihklas   agar ada dalam diri kita dan menjadi milik kita. Manfaatnya adalah  jika  hajat kita belum terpenuhi maka Allah ta’ala akan berikan iman,  sabar,  syukur, qonaah dan ihklas ada dalam diri kita. Masalah-masalah  yang  berat yang menimpa kita sesungguhnya memerlukan sifat-sifat  tersebut  agar kita siap dan tabah dalam menghadapinya. Jika kita tidak  memilki  keimanan yang baik maka jika datang masalah menimpa kita, kita  akan lari  dan berpaling menjauhi Allah Swt.. Dan pahala kesabaran  adalah Surga.  Rasa syukur akan menambah dan menarik nikmat-nikmat Allah  yang lain.  Qona’ah adalah senantiasa menerima apapun yang Allah beri  kepada kita.  Dan kesemuanya itu perlu keihklasan dalam menjalaninya. 
   Doa yang kita panjatkan akan menjadi pahala buat kita walau doa kita   belum dikabulkan oleh Allah ta’ala. Bersungguh-sungguh dalam berdoa akan   membuat Allah ta’ala senang. Allah senantiasa cinta kepada hambaNya   yang selalu memanjatkan doa kepadaNya. Menangislah dihadapan Allah Swt.   Jika kita belum bisa menangis latih diri kita sampai bisa menangis.   Menangis di hadapan Allah Swt. jauh lebih baik daripada menangis   dihadapan mahklukNya. Sembunyikan masalah kita terhadap orang lain dan   adukan kepada Allah ta’ala. Dengan begitu kita hanya berharap kepada   Allah Swt, dan hanya Allah Swt tempat yang pantas buat kita untuk   menaruh harap dan cemas. Mungkin masalah kita akan terangkat setelah   kita melakukan ratusan atau bahkan ribuan doa kepada Allah ta’ala. Dan   yakinlah bahwa doa kita pasti diterima oleh Allah Swt. Karena Allah   ta’ala telah menjamin bahwa "Barangsiapa yang berdoa kepadaKu pasti Aku   kabulkan". Apakah kita tidak yakin dengan jaminan dan janji Allah?   Jaminan dan janji Allah Swt. jauh lebih pasti dari terbit dan   terbenamnya matahari. 
Dalam membuat amal agama senantiasa kita perlu tawajuh kepada Allah Swt. Hadirkan ke dalam hati kita bahwa Allah ta’ala senantiasa melihat setiap perbuatan kita. Inilah sifat Ihsan dalam amalan. Jangan remehkan setiap amal   walau kecill tapi bisa jadi besar dihadapan Allah Swt. asal dikerjakan   dengan penuh ihsan dan tawajuh kepada Allah Swt. Semua perbuatan kita   tidak ada yang terlewatkan tanpa Allah ta’ala melihatnya. Ihsan memilki   sejarah bahwa pelajaran tersebut Allah tunjukkan melalui malaikat  Jibril  a.s. kepada Rasulullah Saw. didepan para sahabatnya. Ketika itu  datang  malaikat Jibril a.s. kepada majelis Rasulullah Saw. dan para  sahabat  dalam wujud seorang pemuda yang tampan berpakaian putih dan  bersorban  putih menanyakan kepada Rasulullah kepada 3 perkara yaitu  islam, iman  dan ihsan. Ihsan adalah kita melihat Allah atau merasa  dilihat oleh  Allah Swt. Maka hadirkan sifat ihsan dalam setiap amalan  yang kita buat.
Hal yang tak kalah penting adalah senantiasa kita hadirkan fadhilah/keutamaan   amal dalam setiap amalan yang kita buat. Ini adalah untuk melatih kita   agar senantiasa bergairah untuk membuat suatu amal. Yakin kepada   janji-janji Allah dalam amal agama adalah syarat dari diterimanya suatu   amal. Hindarkan keraguan dalam diri kita dalam melakukan suatu amal.   Kita mungkin pernah mendengar bahwa seseorang berkata bahwa "saya   beramal karena Allah bukan karena pahala". Itu benar akan tetapi jika   kita tidak menghadirkan fadhilah maka kita akan lemah dan tidak   bersemangat dalam melakukan amalan. Dan seolah-olah kita meremehkan   dengan janji-janji Allah Swt. Padahal banyak sekali hadits-hadits   Rasulullah Saw. yang berkenaan dengan fadhilah atau keutamaan suatu   amal. Maulana Muhammad Zakarriya rh.a. telah menyusun satu kitab yang   berkenaan dengan fadhilah amal. Di dalamnya   dirangkum hadits-hadits Rasulullah Saw. mengenai keutamaan-keutamaan   Sholat, dzikir, bacaan quran, haji, tabligh, sedekah, romadhan dan kisah   kehidupan para sahabat serta keruntuhan ummat. Saya merekomendasikan   kitab itu untuk kita baca setiap hari dan kita hidupkan menjadi suatu   amalan harian untuk membuat taklim di rumah dan masjid kita. Agar diri   kita dan ahli keluarga kita serta ahli jamaah di masjid kita senantiasa   bergairah dan berlomba-lomba untuk beramal shaleh. Jika amalan shaleh   telah kita buat dan menjadi suatu kecintaan kepada suatu masyarakat dan   orang berlomba-lomba untuk melakukannya maka Allah t’ala akan  menurunkan  RahmatNya kepada kita semua. Jika Rahmat Allah ta’ala datang  maka siapa  yang bakal bisa menolaknya. Maka jika kehidupan kita selalu  dipenuhi  dengan Rahmat Allah Swt. segala sesuatunya akan menjadi  mudah. Segala  macam kesulitan akan ditarik dan diangkat oleh Allah  ta’ala ke atas  langit dan diganti dengan kemudahan-kemudahan serta  keberkahan.
Selain mengenai ilmu fadhail kita juga perlu belajar mengenai ilmu masail.   Ilmu masail adalah ilmu mengenai tata cara ibadah (ubuddiah) baik   mengenai halal dan haram, boleh dan tidak boleh. Ilmu masail sangat   penting untuk kita mendapatkannya, agar ibadah-ibadah yang kita kerjakan   benar dan  sesuai dengan tuntunan Rasullullah Saw. Ilmu masail harus   berdampingan dengan  ilmu fadhail. Jika seseorang hanya menuntut ilmu   fadhail dan melupakan ilmu masail maka ibadahnya bisa jadi salah. Ibadah   yang salah akan tertolak oleh Allah Swt. Sebaliknya jika seseorang   hanya mementingkan ilmu masail tanpa ilmu fadhail maka dikhawatirkan   akan menjadi fasik. Dia tahu perintah-perintah Allah Swt, tapi tidak   melaksanakannya. Berapa banyak orang yang sekarang tahu dan mengerti   akan perintah-perintah Allah Swt. akan tetapi malah merobohkannya. Dan   tidak ada tempat buat orang yang fasik selain neraka. Untuk menuntut   ilmu masail maka kita perlu hidupkan di masjid kita dan kampung kita.   Kita bisa memanggil seorang ustad atau ulama yang paham mengenai agama   sebagai tempat kita bertanya mengenai masalah-masalah agama. Atau kita   juga bisa berkunjung secara rutin kepada alim ulama yang ada di sekitar   tempat tinggal kita guna menanyakan masalah-masalah agama. Betapa   pentingnya ilmu masail sehingga dikatakan jika di suatu kampung tidak   ada seseorang yang alim mengenai agama  maka masyarakat kampung itu   wajib mewujudkan seorang alim ada diantara mereka. Jika mereka tidak   berusaha mewujudkannya maka masyarakat itu telah berdosa. Pada jaman   Sahabat ra.hum ada beberapa orang sahabat sebagai tempat bertanya.   Diantaranya yang terkenal adalah Abdullah bin Mas’ud ra., Adullah bin   Umar ra., Ummul Mukminin Siti Aiysah rh.a, Abu Hurairah r.a.dan beberapa   sahabat yang lainnya.
Selanjutnya untuk melengkapi itu semua kita senantiasa harus menyampaikan pentingnya amal   agama kepada setiap orang. Menyampaikan agama kepada saudara kita yang   lain adalah perintah Allah swt. yang nilainya tinggi di sisi Allah  Swt.  Dakwah adalah nama namalan bukan nama suatu organisasi ataupun  lembaga.  Rasulullah tidak pernah membuat suatu organisasi atau lembaga  dalam  berdakwah. Organisasi sudah dibentuk oleh Allah Swt. yaitu islam.  Islam  adalah organisasi besar yang telah Allah satukan dengan satu  kalimat  yaitu "Laa ilaha Illallaah". Semua manusia yang memilki kalimah  "Laa  ilaha Illallaah" adalah anggota organisasi islam. Tidak perlu  kartu  anggota untuk menjadi bagian dalam organisasi islam. Cukup  mengucapkan  kalimat "Laa ilaha Illallaah Muhammadur Rasulullaah" sudah  bisa menjadi  bagian dari ummat islam dan mendapatkan hak untuk masuk ke  dalam  surgaNya Allah Swt. Dakwah adalah perkara penting dan perkara  pertama  yang Allah Swt. perintahkan kepada setiap nabi-nabi yang diutus  ke muka  bumi. Hadits yang mengatakan "Sampaikanlah walau satu ayat"  adalah  mengenai perkara dakwah. Dalam satu ayat Allah Swt. mengatakan "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"   adalah tantangan Allah kepada hambaNya dan jaminan bahwa orang yang   senantiasa mengajak kepada Allah (dakwah) adalah perkataan yang paling   baik.  Orang  yang berdakwah senantiasa beramal shaleh dan menyerahkan   dirinya bulat-bulat kepada Allah Swt. Dan masih banyak lagi ayat-ayat   yang berkenaan dengan dakwah. Untuk itu kita perlu wujudkan suasana   dakwah ke dalam kehidupan sehari-hari. Dakwah adalah maksud hidup kita   dan perintah Allah Swt yang mesti kita laksanakan sampai mati. Dalam   dakwah ada nusroh ghaibiah dan bantuan Allah Swt. Dakwah yang dikerjakan   dengan penuh keihklasan dan ketawajuhan akan mendatangkan manfaat yang   besar dalam hidup kita. Seorang da’i yang benar tidak akan meminta   bayaran atas seruannya. Bayarannya adalah keridhoan Allah Swt. Bagi da’i   keridhoan Allah adalah segala-galanya. Keridhoan Allah teramat mahal   dan untuk mendapatkannya diperlukan perjuangan dan pengorbanan. Harta,   diri dan waktu kita perlu kita korbankan untuk agama Allah Swt. sebagai   tanda bakti kita kepada Allah Swt dan RasulNya. Dan nanti Allah Swt.   akan menggantinya dengan Surga. Surga tak sebanding dengan harta dan   diri kita yang kita korbankan untuk agama. Untuk mendapatkan surga kita   perlu keridhoan Allah Swt. Keridhoan Allah Swt yang terbesar akan  datang  jika kita mau berkorban atas agama. Sebagaimana nabi Ibrahim  yang telah  meninggalkan Siti Hajar dan Ismail untuk berkorban atas  agama selama 18  tahun. Sebagaimana para sahabat  yang telah bersusah  payah dan  berkorban untuk agama. Jika ada seseorang yang mengatakan  bahwa  mengorbankan harta dan diri untuk agama adalah sesat maka dia  perlu  belajar Al Quran lagi. Justru pernyataanya adalah sesat dan  menyesatkan.  Apakah dia tidak melihat bagaimana nabi-nabi berkorban  untuk agama.  Apakah dia tidak mendengar bahwa Rasulullah Saw. dan para  sahabatnya  telah berjuang dan berkorban habis-habisan untuk agama. Abu  Bakar As  Shidiq telah habis 8 tokonya setelah masuk islam dan berkorban  untuk  agama. Umar bin Khattab telah mengorbankan separuh hartanya  ketika  perang tabuk. Semua sahabat telah berkorban atas agama. Jika  kita mau  mendapatkan keridhoan Allah Swt. sebagaimana para sahabat  telah  mendapatkannya maka kita perlu meniru perjuangan para sahabat  r.hum.  Bantuan Allah Swt. akan datang kepada ummat islam jika ummat  islam mau  meninggalkan rumah dan perkerjaan serta keluarganya untuk  menyeru kepada  agama Allah. Kita datang ke kampung-kampung dan seluruh  negeri dengan  berjamaah untuk mengajak manusia kepada agama Allah Swt.  Maka dengan  bergeraknya ummat islam dari tempat ke tempat lain, dari  desa ke kota,  dari kota ke desa ibarat seperti air yang mengalir yang  mensucikan. Air  yang tergenang tidak dapat mensucikan. Air yang  mengalir walau sedikit  akan mensucikan dan dapat untuk kita  berthaharah. Agar kemaksiatan ini  sirna dari muka bumi maka kita perlu  bergerak dan saling mengajak kepada  kebaikan. Ini adalah perintah Allah  Swt. yang tidak dapat dibantah dan  ditawar. Di dalam perintah Allah  ada kerberkahan dan keselamatan. Insya  Allah.. 
 
terimss pada penulis yg terhormat. saya sangat termotivasi dan sadar akan kekuatan amal,yg selama ini belum pernah aku dapatkan.semoga Allah swt membalas semua kebaikan anda .
BalasHapus