Abu Stabit Wrote:
http://usahadawah.wordpress.com/2007/09/11/9/#comment-324
Assalamu’alaikum
Sekedar berbagi pengalaman selama saya studi di negeri Taiwan. Alhamdulillah usaha dakwah juga sudah mulai dirintis di Taiwan. Di antara kaum muslim di sini ada juga beberapa sahabat kami yg berpemahaman salafy. Mereka ada taklim setiap malam minggu dan kami juga menghadiri taklim mereka, Alhamdulillah kami bisa sharing ilmu satu dengan yg lainnya.
Pada awalnya ada salah satu sahabat dari afrika yg mengajak muzakarah/mengingatkan kami tentang aktivitas tabligh termasuk tentang buku Fadilah Amal yg kami pakai sebagai taklim harian di masjid. Alhamdulillah rekan2 seusaha menaggapinya dengan hikmah. Mereka hanya menjawab melalui istiqomah dalam amal. Finally, mereka akhirnya menyadari bahwa tidaklah mudah mengamalkan agama di tempat2 yg tidak ada suasana seperti Taiwan.
Kebanyakan muslim di Taiwan hanya mampu datang ke mesjid pd hari jumat (lebih banyak lagi yg tdk datang meski utk jumatan karena sulit ijin dari kantor/sibuk kerja). Sebagian yg masih ada kesadaran datang hari sabtu utk ikut taklim. Pada kondisi seperti itulah, para ustad pemberi taklim tsb melihat dgn mata kepala sendiri bahwa rekan2 yg aktif dalam usaha dakwah (orang bilang JT) datang setiap hari ke mesjid utk buat amal maqomi menghidupkan amalan mesjid. Mereka sangat respek kepada rekan2 (orang bilang karkun) karena mereka sendiri hanya dpt datang ke mesjid pad hari jumat (jumatan) dan sabtu (taklim).
Sekedar informasi bahwa di seantero Taiwan hanya ada 6 masjid. Dua di antaranya ada di Taipei dan rata2 kaum muslim di sini tinggal sangat jauh dari mesjid, ditambah kondisi kerja yg sangat sulit maka jadilah 1 atau 2 kali datang ke mesjid selama seminggu.
Di Hongkong kondisinya lebih baik. Berkat usaha dakwah sekarang tumbuh beberapa madrasah islam di sana. Berkat usaha dakwah pula kami ada link dgn umat islam di hongkong. Ramadhan tahun lalu mereka mengirim seorang hafiz utk memimpin shalat taraweh di mesjid kecil Taipei selama sebulan. Utk mesjid besar (Grand Mosque), imam shalat taraweh digilir bergantian antara local Chinese muslim, arab, Africa dll.
Saya sendiri tahun lalu pernah mengimami shalat taraweh di mesjid besar mewakili muslim Indonesia. Beberapa minggu lalu kami bertemu imam Islamic Center Hongkong utk bermusyawarah tentang aktivitas ramadhan di Taiwan. Keputusan musyawarah bahwa ramadhan tahun ini hongkong akan mengirim 2 hafiz quran utk menjadi imam di Taiwan. Subhanallah..my dear respected brothers and sisters..marilah kita saling menghormati dan menyayangi satu dengan yg lainnya sehingga kerjasama kita akan menjadi asbab hidayah bagi umat seluruh alam.
Sudah terbukti di seantero dunia bahwa usaha dakwah ini telah menghidupkan kembali amalan islam yg telah ditinggalkan umat. Banyak kaum muslimin yg tadinya menyembunyikan keislamannya mulai berani menampakkan identitasnya sebagai muslim
Wassalamu’alaikum..
Abu Tsabit
Abu Tsabit Wrote:
Di kota Tainan (4 jam perjalanan dari Taipei) ada satu mesjid. Sayangnya mesjid ini hanya dibuka pada hari jumat utk shalat jumat. Apabila kami datang dari taipei utk khuruj atau kalau ada jamah foreign dan kami bawa ke mesjid tainan, maka hanya pada waktu itulah mesjid buka selain hari jumat. Karena tdk ada amalan mesjid, suatu hari selepas shalat jumat salah seorang jamaah di tainan didatangi 2 misionaris kristen menanyakan siapa pemilik mesjid dan mereka berniat membeli mesjid tsb. Subhanallah…kenapa ini terjadi ? Karena mesjid tdk hidup dgn amal. Ini patut menjadi kerisauan kita semua…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar