Kamis, 06 Oktober 2011

Surga Dalam Keimanan Islam 1

Islam memiliki prinsip keimanan tersendiri seputar surga. Seperti halnya neraka, surga adalah tempat tinggal yang disediakan oleh Allah Swt untuk para hamba-Nya sebagai balasan amal perbuatan masing-masing.

Surga adalah kenikmatan dan kemuliaan bagi para kekasih Allah Swt yang terdiri dari orang-orang mukmin bertakwa. Yakni mereka yang beriman kepada Allah Swt, kepada Rasul-Nya, dan kepada apa-apa yang dibawa oleh mereka dengan senantiasa mentaati titah Allah Swt dan juga Rasul-Nya dengan ikhlas semata-mata karena-Nya.

Di surga terdapat banyak kenikmatan tak terbilang yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terbetik dalam hati. Seperti digambarkan dalam firman Allah Swt.

“Seorangpun tak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu bermacam-macam nikmat yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS.As-Sajdah 32:17)

Nikmat surga bermacam-macam. Ada beragam makanan, minuman, bidadari, kendaraan dan lain sebagainya. Dari yang tertinggi sampai yang terendah. Adapun nikmat surga yang paling besar adalah melihat Allah Swt langsung dengan mata kepala sendiri. Seperti termaktub dalam firman-Nya,

“Wajah-wajah orang-orang mukmin hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannya-lah mereka melihat.” (QS.Al-Qiyamah 75:22-23)

Tentang melihat Allah Swt (ru’yatullah), banyak disinggung dalam hadits shahih yang mutawatir dan juga pendapat para ulama salafussalih yang muktabar (dapat dipertanggungjawabkan secara aqli dan naqli).

Surga disediakan Allah Swt khusus dan istimewa bagi mereka yang memiliki amal kebaikan luhur. Yaitu mereka yang mampu mengorbankan diri dan harta mereka di jalan Allah Swt. Berperang karena Allah Swt baik gugur maupun tidak.

Surga juga diperuntukkan bagi mereka yang senantiasa bertaubat (ta’ibun), tekun beribadah (‘abidun), berdzikir memuji Allah (hamidun), sering melawat orang lain (sa’ihun). Ruku’ (rali’un), bersujud (sajidun), suka menyuruh kebaikan (amiruna bil ma’ruf), suka mencegah kemunkaran (nahuna ‘anil munkar), dan orang-orang yang senantiasa menjaga diri dari hukum-hukum Allah (hafizhun li hududillah). Orang-orang tersebut dijelaskan dalam al-Quran.

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah, lalu mereka membunuh atau terbunuh. Itu menjadi janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain daripada Allah ? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, itulah kemenangan besar. Mereka itulah orang-orang yang bertaubat, beribadah, memuji Allah, melawat, ruku’, sujud, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar dan memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu.” (QS. At-Taubah 9, 111-112)

Marilah kita senantiasa meraih keridhaan Allah Swt dengan balasan surga-Nya kelak. Adalah absah kita mengharapkan surga karena memang dijanjikan untuk mereka yang beriman kepada-Nya. Seperti dijelaskan Allah Swt dalam firmannya.

“Berlomba-lombalah kamu mendapatkan ampunan Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, disediakan bagi orang-orang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah memiliki karunia besar.” (QS.Al-Hadid 57, 21)

source : http://usahatasiman.blogspot.com/2009/11/surga-dalam-keimanan-islam-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar