Rabu, 03 Juni 2009

MARKAZ LONDON: UNTUK MENGISLAMKAN EROPAH

Pembangunan masjid terbesar di London yang akan menjadi pusat dakwah dan tabligh di Inggris dan Eropa sekarang sedang berlangsung. Ada penentangan di sana sini terutama dari komunitas non muslim namun semoga bisa berjalan lancar. Amiin. Ini akan menjadi markas islamisasi Eropa terbesar sepanjang sejarah Islam di benua biru tersebut.

Wassalam,

Abu Izza Adduri

Jamaah Tabligh, komunitas Muslim di Inggris sedang bekerja keras meredam berbagai tudingan dan publisitas yang merugikan atas rencana mereka membangun masjid agung di Newham, London Timur tak jauh dari lokasi komplek penyelenggaraan Olimpiade yang akan digelar di Inggris tahun 2012.

Jamaat Tabligh menilai ketakutan publik dan informasi-informasi menyesatkan yang dipublikasikan di media-media massa tentang rencana pembangunan masjid itu, sama sekali tidak beralasan.

Sejumlah media massa di Inggris antara lain memberitakan bahwa pembangunan masjid tersebut belum mendapatkan izin. Namun pihak Jamaat Tabligh menyatakan akan menyerahkan pengajuan izin pembangunan paling cepat bulan September mendatang.

Untuk membantu meredam kampanye dan publisitas buruk terhadap rencana pembangunan masjid itu, Jamaah Tabligh bahkan sampai menyewa jasa Indigo perusahan jasa humas terkemuka di Inggris. Perusahaan ini membuat situs khusus dan membuat pernyataan yang dipublikasikan lewat situs You Tube dalam upaya meredam antipati publik terhadap rencana pembangunan masjid itu.

Salah satu media massa yang melakukan kampanye anti pembangunan masjid itu melalui email adalah tabloid Evening Standard. Sementara itu kelompok kiri British National Party dalam menggelar polling lewat internet dan mengatakan bahwa rencana pembangunan masjid itu, sejauh ini merupakan “simbol terbesar kolonisasi Islam di Inggris. “

Penasehat Dewan Kota Newham Allain Craig yang juga anggota parlemen dari Aliansi Masyarakat Kristen, juga menjadi salah seorang politisi di Inggris yang menentang pembangunan masjid agung di Newham.

Warga Muslim mengecam sikap Craig. “Craig adalah seorang pengecut dan rasis, ” kata Faisal Hammad.

Warga Newham lainnya, Graham Hyde, melontarkan kecaman yang sama. “Para politisi seperti Craig bisa tega menjual ibu-ibu mereka demi beberapa baris berita di media massa, ” tukas Hyde.

“Saya malu dengan cara orang ini menimbulkan perpecahan. Dia harus di pecat dari kantornya, ” sambungnya, seraya menyatakan bahwa keluarganya yang non-Muslim tidak keberatan dengan rencana pembangunan masjid tersebut.

Walikota Inggris Ken Livingstone juga mengecam kampanye yang menentang pembangunan masjid itu. Ia menyatakan, kampanye itu adalah upaya untuk menimbulkan kebencian antara warga Muslim dan Non Muslim. Menurutnya, rencana pembangunan masjid di Newham merupakan tanda harmonisnya hubungan antara masyarakat beragama di Inggris.

Dalam cetak biru rencana pembangunan, masjid yang akan dibangun di atas tanah seluas 18 hektar ini, akan dilengkapi dengan fasilitas sekolah, arena bermain dan taman. Masjid agung ini diperkirakan mampu menampung 12 ribu jamaah.

Kampanye Hitam Jamaah Tabligh

Bukan hanya rencana pembangunan masjid saja yang menjadi target kampanye hitam media massa. Komunitas Jamaah Tabligh sendiri juga menjadi sasaran mereka.

Dalam artikelnya tanggal 21 Mei, surat kabar The Times menyebut Jamaah Tabligh sebagai salah satu “sekte Islam yang tertutup” dan “gerakan keagamaan ultra ortodok. ” The Times mengutip informasi yang diklaim berasal dari lembaga-lembaga intelejen yang menyebut Jamaah Tabligh sebagai organisasi yang mengajarkan ekstrimisme.

Tulisan itu dibantah oleh Abbey Mills Mosque Project yang mewakili Jamaah Tabligh. Mereka menyatakan bahwa Jamaah Tabligh adalah organisasi non politik dan melaksanakan ajaran agama dengan cara damai dan terbuka.

“Untuk itu kami membantah semua tuduhan yang mengaitkan kami dengan segala bentuk terorisme, ” kata juru bicara Abbey Mills Mosque Project.

Sosiolog dari Edinburgh Gerald Hewitt mengatakan, sangat mudah bagi media massa untuk melontarkan tudingan apapun pada Jamaah Tabligh, meski jamaah ini selalu berusaha menunjukkan bahwa mereka melaksanakan ajaran agamanya dengan cara damai dan secara pribadi, tidak berupaya mempengaruhi warga non-Muslim.

“Tidak bisakah orang menghormati hal ini?” tukas Hewitt.

Dalam berbagai wawancara, sejumlah pemuka umat Islam di Inggris juga membantah bahwa Jamaah Tabligh mengajarkan kekerasan dalam dakwahnya. Menurut mereka, kampanye buruk media massa terhadap Jamaah Tabligh merupakan bagian dari Islamofobia yang kini marak di Inggris. (ln/iol)

Pemuka agama Islam di Inggris menyatakan mendukung penuh rencana Jamaah-Tabligh mendirikan sebuah masjid agung di samping Olympic Park, London Timur. Sementara sejumlah warga Muslim menolak rencana itu dengan alasan kelompok Jamaah Tabligh menyebarkan ajaran kekerasan dan ekstrimisme.

Majalah Times yang terbit Senin (27/11) menulis, sekitar 2.500 warga Muslim membuat petisi menentang rencana pembangunan masjid oleh Jamaah Tabligh dengan alasan di atas.

Pemuka Muslim di Inggris, mantan ketua Muslim Council of Britain (MCB), Sir Iqbal Sacranie menilai petisi itu hanya upaya untuk memecah belah warga Muslim Inggris yang jumlahnya hingga saat ini mencapai 1,8 juta orang.

“Masjid merupakan institusi yang penting untuk memberikan pendidikan bagi umat dan untuk melaksanakan fungsinya,” kata Sacranie.

Seorang dokter yang juga tokoh Muslim terkenal di Inggris, Dr. Abdul Majid Oatma, menyerukan warga Muslim lainnya untuk membuat petisi tandingan yang mendukung pembangunan masjid oleh Jamaah Tabligh.

“Kami akan menarik puluhan ribu pendukung pembangunan masjid. Kami menyerukan warga Muslim mempublikasikan petisi tandingan secara besaran-besaran di surat-surat kabar,” katanya seperti dikutip dari Islamonline.

Dukungan atas pembangunan masjid itu juga disampaikan mantan ketua Muslim Association of Britain (MAB), Anas Al-Tikriti. “Kalau saya punya dana dan izin untuk mendirikan masjid yang bisa menampung satu juta orang. Saya akan melakukannya,” ujar Anas.

Ia mengatakan, warga Muslim di Inggris harus berusaha keras agar pada tahun 2012 nanti bisa membangun sebuah masjid di London Olympics, yang bisa menampung warga Muslim dalam jumlah besar dari seluruh dunia.

Konstruksi bangunan masjid Jamaah Tabligh dibuat oleh sejumlah arsitek terkenal. Komplek masjid itu akan memiliki sebuah taman, sekolah dan aula sholat yang mampu menampung puluhan ribu jamaah.

Pembangunan masjid itu berdasarkan sebuah memorandum kesepakatan antara Jamaah Tablihg dan Newham Council pada tahun 2001 yang isinya antara lain “secara prinsip tidak keberatan atas pembangunan masjid baru yang berkualitas tinggi.”

Sementara itu, para pemuka Islam di Inggris juga membantah tuduhan bahwa Jamaah Tabligh menyebarkan ajaran ekstrim dan kekerasan.

Sir Sacranie mengatakan, tidak ada bukti kuat kelompok itu mendukung terorisme atau Al-Qaidah. Jamaah Tabligh, kata Sacranie, cuma gerakan keagamaan dan termasuk kelompok Muslim yang berkembang cepat di Inggris.

Tikriti menilai tuduhan itu sangat aneh. “Semua orang tahu bahwa Jamaah Tabligh adalah kelompok yang damai, anti kekerasan dan menjauhkan diri dari politik,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa Jamaah Tabligh dikenal dengan sikapnya yang ramah, tenang dan menyebarkan syiar Islam dengan cara yang halus.

Ia menduga sikap penentangan terhadap Jamaah Tabligh, akibat pengaruh media massa, rasa takut dan meningkatnya Islamofobia di Inggris. (ln/iol)

——–

Kekhawatiran akan merusak hubungan masyarakat setempat dan mengganggu persiapan pelaksanaan Olimpiade, menjadi alasan pemerintah Inggris untuk menggagalkan pembangunan masjid di Newham, sebelah timur London.

Surat kabar terbitan Inggris The Sunday Telegraph edisi Minggu (18/2) mengutip pernyataan sejumlah sumber di kalangan pejabat pemerintahan Inggris yang mengatakan, alasan utama pemerintah menolak pembangunan masjid itu, karena lokasinya terlalu dekat dengan lokasi utama pelaksanaan olimpiade.

“Kami akan menghentikannya, agar persiapan olimpiade bisa berjalan lancar, ” kata sumber-sumber tadi.

Seorang pejabat keamanan senior Inggris pada The Sunday Telegraph mengungkapkan kekhawatirannya tentang rencana pembangunan masjid tersebut dan berharap para menteri terkait menggunakan kekuasaannya untuk menolak permohonan izinnya.

Lokasi masjid itu berjarak sekitar 500 yard dari lokasi olimpiade yang akan digelar pada 2012. Bangunan masjid itu nantinya, bisa menampung 70 ribu jamaah, dilengkapi dengan gedung sekolah, taman dan fasilitas tempat pertemuan bagi para atlet dan para supporter dari negara-negara Islam pada saat pelaksanaan olimpiade. Selain itu, masjid tersebut juga akan dijadikan sebagai pusat informasi tentang Islam.

Permohonan pembangunan masjid itu sudah diserahkan ke Departemen Kemasyarakatan dan pemerintahan kota setempat dan sudah disetujui berrasarkan kesepakatan tahun 2001 antara Dewan Newham dan organisasi Jamaah Tabligh. Jamaah Tabligh menjadi sponsor utama pembangunan masjid itu, dengan menyediakan dana sebesar 300 juta poundsterling.

Masjid itu rencananya akan dibangun dengan disain futuristik yang dibuat oleh para arsitek berprestasi yang kerap memenangkan penghargaan.

Menurut The Sunday Telegraph, pembangunan masjid itu sudah mendapat dukungan dari London Thames Gateaway Unitary Development Corporation dan London Development Agency yang memberikan laporannya pada walikota London, Ken Livingstone.

Para pemuka Islam di Inggris juga sudah menyatakan dukungannya atas pembangunan masjid tersebut, dan membantah bahwa Jamaah Tabligh adalah organisasi Islam yang terkait dengan kegiatan terorisme seperti yang kerap dituduhkan pemerintah Inggris.

Jika pembangunan masjid itu terwujud, maka masjid di Newham-yang sekitar 25 persen warganya Muslim- itu akan menjadi masjid terbesar di Inggris. (ln/iol)

Sumber:

Media-isnet

All teks from : http://dalamdakwah.wordpress.com/2009/02/03/markas-london-untuk-mengislamkan-eropa/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar