Aroma surga berbau harum semerbak sehingga bisa tercium dari jarak perjalanan bertahun tahun atau lebih jauh lagi.
Allah SWT berfirman :
Dan orang orang yang gugur di jalan Allah, Allah tidak akan menyia 
nyiakan amal mereka. Allah akan memberi pimpinan kepada mereka dan 
memperbaiki keadaan mereka, dan memasukkan mereka ke dalam surga yang 
telah diperkenalkan Nya kepada mereka. (QS Muhammad : 4-6).
Sebagian mufasir menerjemahkan, "Menjadikannya harum untuk mereka", dari kata "Al 'Arf" yang berarti bau harum.
Dalam riwayat Ibnu Majah dan Nasa'i, Rasulullah saw bersabda, 
"Barangsiapa membunuh seseorang yang termasuk Ahlu Dzimmah (warga kafir 
yang dilindungi pemerintahan Islam), tidak akan mencium aroma surga 
padahal sesungguhnya aroma surga bisa tercium dari jarak perjalanan 
tujuh puluh tahun." (HR Ibnu Majah dan Nasa'i).
Dua penjelasan hadits di atas
 menunjukkan, betapa harumnya surga sehingga ia bisa tercium dari jarak 
yang sangat jauh. Kita juga mengetahui bagaimana sebagian sahabat 
Rasulullah saw benar benar pernah mencium aroma surga saat mereka berada
 di medan perang. Dialah Anas bin An Nadhar ra pernah berkata kepada 
Sa'ad bin Muadz ra pada saat perang Uhud, "Wahai Sa'ad bin Muadz, Surga !
 Demi Tuhan An Nadhar, sungguh aku mencium baunya di bawah bukit Uhud 
itu !". (HR Bukhari dan Muslim).
Menurut Imam Ibnu Al Qayyim rahimahullah, aroma surga itu ada dua macam.
 Pertama, aroma surga yang tercium sejak di dunia. Aroma ini
 terkadang tercium oleh para arwah yang telah meninggal dunia akan 
tetapi tidak bisa tercium oleh yang lain. Kedua, aroma surga yang 
tercium oleh penciuman lahiriah sebagaimana kita mencium wangi bunga 
mawar dan lain lain. Inilah yang kelak dialami oleh seluruh penghuni 
surga di akhirat. Mereka bisa mencium wangi surga dari mana pun, dalam 
jarak dekat maupun jauh.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar