Selasa, 08 Oktober 2013

Seruan Kepada Kaum Muslim

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt. pencipta langit dan bumi dan segala sesuatu diantara keduanya beserta semua keteraturannya. Dialah zat dimana semua jiwa ada di tangan-Nya, Dialah sebaik-baik tempat berharap dan sebaik-baik pembalas atas semua yang kita lakukan. Shalawat dan salam semoga senantiasa terus tercurahkan kepada manusia mulia dan agung sepanjang masa Muhammad rasulullah saw., kepada shahabatnya, keluarganya dan siapa saja yang terus setia memegang apa-apa yang beliau wariskan, yang pegangan itu lebih erat daripada genggaman tangan seorang bayi pada telunjuk ibunya, dan semoga kita semua termasuk didalamnya.
 
Saudaraku, ikhwan wal akhwat fil Islam, para syabab (pemuda) yang sangat kami cintai dan kami banggakan, yang perubahan terletak di tangan kita, perkenankanlah kami, manusia yang baru mengenal Islam, yang tentunya sebagai insan penuh khilaf dan kesalahan ini untuk sedikit menyampaikan tentang suatu hal yang amat tinggi, mulia dan besar tentang agama ini. Kami berharap saudara tidak merasa bosan ataupun digurui dengan tulisan ini karena kami dengan segala kelemahan hanya berharap risalah ini bisa membangkitkan semangat setiap muslim.

Ketahuilah wahai saudaraku, Islam adalah agama yang sangat sempurna, Islam tidaklah terbatas pada tuntunan agar kita sukses di akhirat, tetapi juga petunjuk sukses di dunia. Islam bukanlah agama ritual yang hanya mengatur ibadah mahdhah individu, tetapi ia pun adalah agama sosial yang mengatur masyarakat. Islam adalah satu-satunya agama sekaligus pandangan hidup (ideologi) bagi ummatnya. Islam adalah satu-satunya agama yang  memiliki mu’jizat hingga saat ini: al-Qur’an, yang tantangannya belum pernah ada yang menjawabnya hingga detik tulisan ini dibaca. Dan tak akan pernah bisa.

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) – dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (TQS al-Baqarah [2]:23-24)
 
Ada apa dengan Islam? kenapa agama yang begitu mulia, tinggi dan sempurna ini justru menjadi pesakitan? kenapa kemiskinan, kemerosotan moral, mahalnya biaya pendidikan, ketidakadilan, ketidakjujuran, kriminal, kecurangan, justru berada di kebanyakan negara kaum muslimin?

Padahal kita ingat dahulu kala Rasulullah menerapkan Islam di Madinah pada tahun 623 M yang bisa bertahan sampai tahun 1924 M dengan segala keluarbiasaannya, Sejarah tidak bisa berbohong bahwa abad keemasan umat muslim (Islamic golden age) pada saat kekhilafahan abbasiyyah dan awal kekhilafahan utsmaniyyah (750 M – 1500 M) telah menyatukan lebih dari 1/3 dunia, kekuasaan membentang dari sebagian eropa (andalusia/spanyol) hingga dataran balkan yang kekuatan laut maupun daratnya ditakuti di dunia. Dunia mengingat nama Muhammad al-Fatih (Muhammad II the Conqueror) pemimpin para pemuda yang kala itu berusia belum genap 23 tahun pada tahun 1452 M menaklukkan Konstantinopel (Byzantium) yang kala itu merupakan negara adidaya.
 
Juga tertulis dengan tinta emas dalam sejarah peradaban manusia karya besar pemikir dan saintis muslim seperti al-Khawarizmi dengan teori matematikanya, al-Kindi dengan pemikirannya, Ibnu Sina dengan ilmu kedokteran dan kesusasteraannya yang telah menulis Asas Pengobatan (Canons of Medicine) serta ilmu optik, Ibnu Khaldun dengan sejarahnya dan Ibnu Rusyd dengan fikihnya.

Pada pendidikan pun tak kalah hebatnya Imam Ad Damsyiqi telah menceritakan sebuah riwayat dari Al Wadliyah bin Atha yang menyatakan bahwa di kota Madinah ada tiga orang guru yang mengajar anak-anak. Khalifah Umar bin Khatthab memberikan gaji pada mereka masing-masing sebesar 15 dinar (1 dinar = 4,25 gram emas) (sekitar 5 juta rupiah dengan kurs sekarang). Atau pada masa Khalifah Harun al-Rasyid dimana tidak ada warga negara yang miskin sehingga zakat bagi orang miskin tidak dibagikan.

Jelas sudah, bahwa sesungguhnya ada sesuatu dari Islam yang telah hilang. Sesuatu yang dengan sengaja dihilangkan oleh orang-orang yang tidak senang kepada Islam dengan segala daya dan upaya mereka. Sesuatu yang telah hilang inilah yang akhirnya menimbulkan ketakutan (phobia) yang luar biasa kaum muslimin terhadap Islam. Sesuatu yang telah hilang ini telah menjalarkan virus ketidakpercayaan dan ketakutan pengemban da’wah Islam untuk menyuarakan Islam yang mulia. Sesuatu yang telah hilang ini pun mengakibatkan pemuda-pemuda Islam akhirnya hidup kebanyakan tanpa tujuan yang jelas, mereka menjadi seorang ilmuwan tanpa agama dan menjadi ahli ibadah tanpa ilmu dunia, tertipu oleh paradigma berfikir yang diajukan oleh pemikir-pemikir yang benci kepada Islam: ingin dunia tinggalkan agama dan ingin agama tinggalkan dunia.

Sungguh upaya dan daya dari orang-orang dan kelompok-kelompok yang tidak senang dengan Islam telah menemui keberhasilan mereka. Mereka telah berhasil membuat kaum muslim berfikir bahwa agama Islam hanyalah ritual semata sehingga mereka bisa lega dari ketakutan mereka akan Islam kaaffah (ritual dan politis). Mereka telah berhasil membuat pandangan bahwa al-Qur’an dan as-Sunnah bukanlah satu-satunya sumber rujukan kaum muslim tetapi hanya pilihan saja sehingga mereka bisa menjual standar, aturan dan nilai-nilai rendah mereka kepada kaum muslim. Mereka telah berhasil membuat kaum muslim merasa takut, ketinggalan zaman ketika mempelajari Islam sehingga mereka dapat selamat dari ketakutan mereka yaitu bersatunya kaum muslim dengan Islam kaffah. Mereka berhasil membius kaum muslim dengan budaya dan keindahan semu dunia sehingga mereka bisa tetap memeras kekayaan kaum muslim. Mereka telah berhasil membuat kaum muslim terpecah belah dengan oknum-oknum hasil didikan mereka sehingga mereka bisa selamat dari kekuatan kaum muslimin yang bersatu. Mereka berhasil membuat persepsi bahwa pengemban Islam adalah menakutkan dan tidak profesional sehingga kaum muslim yang belum mengerti berpaling dari para pengemban da’wah Islam.

Sungguh rasulullah yang kita cintai telah bersabda dalam khutbah beliau yang terakhir  (khutbah wada’) “Aku tinggalkan pada kalian sesuatu yang jika kalian berpegang tehguh kepadanya, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya. Sesuatu tersebut ialah sesuatu yang jelas yaitu Kitabullah (al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya (as-Sunnah)” .

Inilah sesuatu yang hilang dari Islam. Islam layaknya sebuah sistem yang tidak akan dapat berfungsi secara normal bila salah satu komponennya tidak diterapkan, apalagi hanya satu komponennya yang diterapkan. Inilah yang terjadi dengan Islam, kaum muslimin saat ini kebanyakan hanya mengambil sebagian daripada seruan-seruan Allah tetapi tidak mengambil sebagian yang lain. Dengan kata lain, penerapan Islam secara tidak sempurnalah yang membuat kondisi kaum muslim menjadi terpuruk. Allah berfirman dalam kitabnya dalam hal-hal seperti ini:

Apakah kamu beriman kepada sebahagian dari al-Kitab dan ingkar terhadap sebahagian yang lain?  (TQS al-Baqarah [2]: 68)
 
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (TQS Ali Imran [3]: 85)
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (TQS an-Nisaa’ [4]: 60)
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (TQS al-Maaidah [5]: 50)

Sebaliknya, penerapan Islam secara kaaffahlah yang membuat Islam menjadi satu-satunya ideologi yang disegani dan diperhitungkan di seluruh dunia. Ini dikarenakan karena Islam adalah agama sekaligus ideologi yang khas, yang mempunyai aturan di dalam semua aspek kehidupan, dan aturan itu bukanlah berasal dari manusia yang serba terbatas tetapi berasal dari zat mahasempurna dan maha mengetahui tentang ciptaan-Nya, Dialah Allah swt.
 
Pada hari ini telah Aku sempunakan din kalian, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagi kalian, dan telah Aku ridhai Islam sebagai din kalian. (TQS al-Maidah [5]: 3)
 
Kami menurunkan kepadamu al-Qur’an agar kamu menerangkan kepada umat mausia apa saja yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan. (TQS an-Nahl [16]: 44)
(Al-Qur’an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia dan supaya mereka diberi peringatan denganya. (TQS Ibrahim [14]: 52)
 
Kami telah menurunkan al-Kitab (al-Qur’an) ini sebagai penjelas segala sesuatu; juga sebagai petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi kaum Muslim. (TQS an-Nahl [16]: 89)
 
Walhasil, dengan berbekal keyakinan yang tidak akan tergoyahkan bahwa Islam adalah agama sekaligus Ideologi yang paling benar serta sempurna, kami menyerukan kepada saudara-saudara kami setiap muslim yang benar-benar kami sayangi untuk kembali merujuk kepada yang telah Allah turunkan kepada kita yaitu al-Qur’an dan Sunnah rasul-Nya dalam memutuskan setiap perkara didalam kehidupan kita dan berusaha untuk menerapkan Islam secara kaaffah dalam batas-batas maksimal yang kita sanggupi. Kita harus selalu menyadari bahwa Islam adalah agama politik yang mempunyai aturan-aturan dalam hal pengurusan ummatnya yaitu bagaimana manusia berhubungan dengan sesamanya, selain dari agama ritual yang mengatur hubungan antara manusia dengan Allah dan manusia dengan dirinya sendiri.
 
Untuk menerapkan Islam secara kaaffah, maka cara yang ditempuh harus dengan melakukan pendidikan politis berbasis Islam secara intensif kepada setiap individu muslim sehingga terbentuk kepribadian Islam yang bercirikan pola pikir dan pola sikap yang Islami. Pendidikan politik inipun akan mengimbangi kecerdasan intelektual setiap mahasiswa dengan semakin tingginya kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual, dan dua kecerdasan yang terakhir inilah yang jarang kita terima di dalam kuliah ataupun sekolah. Dan proses berkelanjutan seperti ini akan melahirkan individu-individu yang bertakwa kepada Allah, yang membangun ilmu sains dan teknologinya berdasarkan aturan yang telah diberikan sang pencipta untuk mereka dan dengan motivasi yang luar biasa.

Untuk menerapkan Islam secara kaaffah pada masyarakat, kita pun perlu untuk mengubah pemikiran-pemikiran yang ada pada masyarakat, perasaan-perasaan yang diadopsi mereka dan tentu saja aturan-aturan yang diterapkan masyarakat untuk diubah menjadi berdasarkan Islam yang kaaffah.

Untuk menerapkan Islam secara kaaffah, maka perlu juga untuk membentuk aliansi-aliansi dan forum-forum yang didalamnya terdapat tokoh-tokoh yang berpengaruh di masyarakat, organisasi yang berpengaruh di masyarakat, dimana aliansi ini yang turut menjaga usaha penerapan Islam secara kaaffah, selain itu adanya pembentukan jaringan ini akan turut membantu usaha sosialisasi bahwa Islam memiliki solusi dalam setiap permasalahan manusia.

Dalam penerapannya sistem pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk tiga hal pada diri setiap individu muslim, yaitu terbentuknya kepribadian Islam (shakshiyyah Islamiyyah), penguasaan akan pengetahuan-pengetahuan Islam berkaitan dengan pemecahan masalah kehidupan (tsaqafah Islamiyyah) dan penguasaan ilmu sains dan teknologi. Dalam penguasaan ilmu sains dan teknologi, maka Islam memandang hal tersebut adalah wajib kifayah bagi seluruh kaum muslim, yang jika kaum muslim lalai untuk menguasai ilmu sains dan teknologi termutakhir, dosa karena kelalaian itu adalah pada seluruh kaum muslimin sama seperti ketika mereka melalaikan kewajiban yang lain. Oleh karena itulah, penguasaan ilmu dan teknologi oleh kaum muslimin ini harus difasilitasi dan didahulukan lebih daripada kegiatan-kegiatan lain yang tidaklah wajib.

Demikianlah seruan dari kami kepada setiap muslim yang selalu rindu akan kebenaran dan memperjuangkan kebenaran itu. Saudara-saudaraku yang mulia, ini bukanlah langkah puncak kita, tetapi ini hanyalah langkah awal kita dalam memperjuangkan satu-satunya kebenaran yaitu Islam. Kami mengajak semua pemuda untuk berdiri, bersatu padu dan memperjuangkan satu-satunya yang layak untuk diperjuangkan yaitu Islam, untuk membenarkan perkataan rasul-Nya dan untuk menyambut seruan Allah swt. Dimana jika Islam diterapkan atas izin Allah, Allah akan memberikan berkah dari langit dan bumi serta mencarikan kita jalan keluar dari arah yang tidak kita duga-duga. Dan yang terpenting, kita akan termasuk barisan orang-orang mukmin yang memperjuangkan agama-Nya, yang telah disediakan oleh-Nya bayaran dan balasan yang tidak bisa disamai dengan apapun yang dapat diindera oleh manusia.

Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (TQS al-A’raaf [7]: 96)
 
…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (TQS at-Thalaaq [65]: 2-3)
 
Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan : “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” (TQS al-Baqarah [2]: 25)
wallahu a’lam bi ash-shawab
 
source : http://dakwahtabligh.blogspot.com/2013/09/seruan-kepada-kaum-muslim.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar